Kerajaan Demit di Pabrik Gula, Bagian 5

Horor —Selasa, 6 Dec 2022 14:37
    Bagikan  
Kerajaan Demit di Pabrik Gula, Bagian 5
Ilustrasi.* (FOTO: Pinterest)

POSTPANGANDARAN,- Ada keterikatan apa mas Hendra tidak mengerti. Namun, rupanya ada kasta di dalam pabrik ini. sehingga bila melihat penghuni satu biasanya akan mendatangkan penghuni lain, dan bisa dibilang, pasukan pocong itu merupakan kasta terbawah dibandingkan nona belanda. 

Jadi rumapnya ada kasta di antarapara penghuni d pabrik ini. Setiap tempat ternyata memang berpenghuni. Hanya saja, kasat mereka berbeda-beda. Ada yang paling kuat hingga paling lemah. Ada yang paling ganas dan ada juga yang hanya sekadar iseng menampakan diri. Lalu, dimana yang paling kuat?

Jawabannya ada di lahan kosong di samping gerbang tidak terpakai di utara. Tempat dimana rumoutnua tidak pernah di potong. Dulu, sebenarnya lahan itu akan di alih fungsikan untuk parkir truj yang mengangkut tebu. Jadi, dilakukan pembabtan guna membebaskan lahan dari rumput liar.

Pekerja pabrik mulai melakukan pemberihan. Rumout di babat sampai pohon manga disana akan ditumbangkan. Namun, ada hal yang mereka lakukan hingga membuat kemarahan yang besar bagi penghuninya.

Tepat setelah malam hari, semua pekerja disana jatuh sakit. Beberapa diantaranya bermimpi ditemyi oleh seorang wanita yang sangat cantic. Wanita itu berpesan agar tidak melanjutkan apa yang akan mereka kerjakan. Karena bila dilanjutkan, akan terjadi hal-ha yang tidak diinginkan.

Beberapa percaya namun beberapa nekat tetap melanjutkan. Keanehan terjadi, gergaji meskin yang digunakan untuk menumbangkan pohon disana, semuanya patah, seolah-olah pohin itu terbuat dari besi.

Baca juga: Siap Bertanding, Ini Hasil Drawing BWF World Tour Finals 2022

Tidak hanya itu, beberapa kali mereka diganggu oleh ular yang melintas tiba-tiba. Namun, yang paling aneh adalah rumput yang dipotong kemarim tumbuh seperti semula. Seolah-olah mereka tidak pernah memotongnya sebelumnya.

Hal-hal tida wajar ini membuat para pekerja ketakutan. Terutama sang mandor, yang frasatnya menjadi tidak enak. Akhirnya, pak Mandor menghentikan pekerjaan sementara sekaligus memanggil orang pintar.

Ketika diterawang, si orang pintar hanya berpesan. “jangan dilanjutkan bila kalian tidak mau meregang nyawa”

Bingung, sang mandor pun bertanya. “kenapa mbah?”

Si mbah menunjuk suatu tempat yang bisa dikatakan paling dalam di lahan kosong itu. “itu adalah rumahnya. Tempat makhluk yang tidak pernah menerima kehadiran kalian disini”

Baca juga: Lanjutan Kompetisi BRI Liga 1 kembali Bergulir

“apakah tidak bisa di usir mbah?” tanya si Mandor.

Si mbah hanya tersenyum kecut. “berani bayar berapa kamu dengan harga nyawaku?”

Si mandor terkejut. “nyawa mbah?”

“iya nyawa, saya tadi sudah berbincang sama dia. Dia bilang nyawa sampeyan-sampeyan ini yang jadi taruhannya. Itu pun gak akan bisa kaliat babat lahan ini. mau mati konyol sampeyan?” tekan sim bah.

Akhirnya si orang pintar becerita.

Bahwa pabrik tempatmu bekerja adalah sarang kerajaan demit…

Bersambung… (Bersumber dari Twitter @simplem81378523 / PARISAINI R ZIDANIA)

Baca juga: Kerajaan Demit di Pabrik Gula, Bagian 4

Editor: Zizi
								
    Bagikan  

Berita Terkait