Kerajaan Demit di Pabrik Gula, Bagian 31

Horor —Senin, 16 Jan 2023 14:57
    Bagikan  
Kerajaan Demit di Pabrik Gula, Bagian 31
Ilustrasi.* (FOTO: Pinterest)

POSTPANGANDARAN,- Masalahnya adalah, sang juru kunci juga tidak akan sanggup untuk melawan makhluk ini karena ia adalah salah satu panglima yang paling kuat yang sudah memegang daerah di tanah timur ini.

Setelah memikirkan berbagai cara. Siri juru kunci bertemu dengan makhluk yang kabarnya dapat membantu. Permintaannya sederhanya.

Yaitu, tanami tanah di area timur ini dengan pohon pisang dan jangan berikan celah sedikitpun.

Setelah mendengar hal itu, di zona timur ini pun segera ditanami pohon pisang di setiap penjuru. Membenatng dari ujung ke ujung dan benar saja. Makhluk yang konon memegang tanah ini tiba-tiba saja lenyap begitu saja.

Kabarnya, sekarang zona timur dipegang oleh panglima yang baru. Dan disiniklah, pertama kalinya terliat satu dari banyaknya pangila di pabrik gula ini.

Ia dikenal dengan nama “Nini gerowok”

Waktu itu, jam 10 malam. Danar ada di rumah Endah sedang menunggu teman-temannya yang lain. Mereka mau buat acara melekan (begadang) di tenda belakang rumah Endah.

Baca juga: BEI Optimis Menyambut Investasi Saham 2023

Endah sendiri bisa dibilang anak dari tokoh penting di desanya. Karena itu, rumah Endah bisa dibilang rumah paling bagus dibandingkan dengan rumah yang lain yang masih beralaskan bambu.

Tidak hanya soal rumah, tanah Endah juga luas. Di tanah itulah mereka membangun tenda.

Semakin malam, satu persatu anak-anak sudah berkumoul. Tenda sudah beridri sejak sore dan mereka sudah berkumpul disana. Mengobrol sambil menyalakan api untuk menghangatkan badan.

Ketika mereka sedang asyik berkumpul, Endah tiba-tiba saja mengatakan hal yang paling Danar benci.

“bakar kasep, wenak tenan iki? (bakar ubi enak nih)b

Danar hanya diam. Tapi, satu persatu teman mereka saling menyahut. “benar, enak nih” kata Andi.

Baca juga: Hasil Drawing Wakil Indonesia di India Open 2023

“tapi gak onok kaspe ne ini” (tapi tidak ada ubinya ini) kata Pandu.

“onok kok kaspe ne” (ada kok ubinya) kata Endah sambil tersenyum.

Danar seperti tahu apa yang ia katakana sebelumnya.

“gok plesengan kan akeh, ayok jebol limo ta emen ngunu loh” (di Plesengan kan banyak, ayok kita ambil lima atau enam ubi gitu loh)

Mendengar kata Plesengan, danar bisa melihat temannya saling emmandang satu sama lain.

Danar pikir, tidak aka nada yang senekat itu pergi kesana dikala gelap sudah memenuhi langit. Endah tidak menyerah, ia terus membujuk dan membujuki.

Ubi yang rencananya mereka ambil adalah milik seseorang, bisa dibilag, mereka akan mencuri. ‘

Rupanya, semua teman Danar tergoda dengan bujuk rayu Endah. Dan mereka sepakat untuk berangkat. Hanya Danar yang masih diam bergerak. Endah tampak tau Danak tidak akan pergi, ia pun mendekati Danar.

“y owes. Awakmu nek gak melu, joho kene ae yo iejn” ( ya sudah kalau kalu tidak mau ikut, kamu jaga disini saja ya).

Bersambung… (Bersumber dari Twitter @simplem81378523 / PARISAINI R ZIDANIA)

 

Baca juga: Wagub Uu Ruzhanul Cek Pabrik Jajanan Anak di Ciamis

Editor: Zizi
								
    Bagikan  

Berita Terkait