Kerajaan Demit di Pabrik Gula, Bagian 39

Horor —Selasa, 7 Feb 2023 14:23
    Bagikan  
Kerajaan Demit di Pabrik Gula, Bagian 39
Ilustrasi.* (FOTO: Pinterest)

POSTPANGANDARAN,- Ketika ditengok, apa yang ada di dalam sumur tua itu, tidak ada apapun disana, namun anehnya, suara tangisan bayi itu masih terdengar…

Karena ketakutan, sejak saat itu, sumur tua itu di pasak dengan kayu jati karena memang sumur tua itu sudah tidak terpakai lagi.

Setelah pembongkaran pabrik dan rumah mess karyawan dibersihkan oleh pemerintah kota. Sumur tua ini tersembunyi dan ditumbuhi rerumputan gajah yang terkenal dengan rumput yang gatal.

Sehingga, tidak ada warga yang tau lagi bila disana pernah da sumur. Disini lah, tidak ada yang tau bahwa, ada penunggu yang senantiasa menjaga sumur itu. Ia menunggu di bawah pohon jarak tepat di samping sumur tua di tumbuhi rumput gajah itu.

Pak Man sehari-harinya memang melewati tempat ini. karena, ini bagian dari perkebunan pisang milik beliau.

Suati hari, ketika petang, pak Man baru saja mau bergegas pulang. Ia tanpa sengaja melewati sumur tua itu. Tertarik, beliau pun mendekatinya. Rupanya, ia mendengar suara yang membuatnya tidak enak. Sumber suara itu berasal dari pohon jarak samping di sumur tua.

Baca juga: KP dan KBP Umumkan Daftar Calon Tetap Komite Eksekutif PSSI

Keesokan paginya, pak Man kembali dan dia sudah memutuskan untuk menebang pohon itu. Karena menurut pak Man sendiri, pohon jarak tidak seharunya ada di dalam perkebunan pisang miliknya.

Rupanya, hal itu mendatangkan malapetaka. Karena ada kejadian mengerikan. Dimana awalnya, pohon itu tidak dapat di tebas dengan arit yang dibawa pak Man untuk memangkas dahan-dahannya.

Karena kesal, pak Man kembali dengan kapak. Ditebasnya pohon itu dan umumnya pohon jarak memang memiliki getah putih yang berlimpah.

Sedangkan, getah pohon jarak ini memiliki getah kemerahan, seolah-olah pohon itu berdarah-darah.

Baca juga: Asosiasi Kopi Indonesia Turut Berpartisipasi di Pameran BIFHEX 2023

Semenjak saat itu, pak Man selalu di ikuti oleh makhluk itu. Mbah Narno mengaku kecolongan. Ia bertanggung hawb sebagai salah satu penghubung antara desa itu dan para penghuni pabrik.

Ia tidak yahu bahwa ada salah satu penghuni pabrik yang masuk ke desanya.

De No dan mbah Narno di percaya sebagai wakil yang berhubungan dengan kerajaan jin di pabrik gula ini.

Bila mbah Narno penghubung, sedangkan de No adlah juru kunci pabrik.

Itulh kena[a, ketika ada para penghuni pabrik yang masuk ke desa bisa menjadi masalah yang panjang.

Dan membuat maha ratu murka. Akan tetapi, orang-orang di desa memang seenaknya tanpa tahu menahu apa yang mereka perbuat. Sehingga, mala petaka bisa datang secara tiba-tiba.

Semenjak saat itulah, pak Man di incar tanpa ada yang tahu menahu. Puncaknya, pak Man tidak menceritakan pada siapapun. Beliau menghadapinya dengan ketidak tahuan.

Ketika akhirnya, sosok itu membuatnya celaka dengan masuk ke sumur itu…

Bersambung… (Bersumber dari Twitter @simplem81378523 / PARISAINI R ZIDANIA)

 

Baca juga: Ridwan Kamil Instruksikan Perangkat Daerah Petakan Dinamika Program Petani Milenial

Editor: Zizi
								
    Bagikan  

Berita Terkait