Kerajaan Demit di Pabrik Gula, Bagian 33

Horor —Sabtu, 21 Jan 2023 12:27
    Bagikan  
Kerajaan Demit di Pabrik Gula, Bagian 33
Ilustrasi.* (FOTO: Pinterest)

POSTPANGANDARAN,- Karena kesal, mereka sepakat mencabut bersama-sama. Dan disini Danar mulai merinding, karena kaspe itu tidak tercabut juga oleh mereka…

Karena kesal. Mereka sepakat untuk mencabut bersama-sama. Dan disini, mereka muali merinding, karena kaspe itu tidak juga tercabut oleh mereka.

“Danc*k” umpat mereka yang habis kesabaran. Dari sanalah, mereka kerasa da yang bersiul.

Mereka baru ingat, bahwa Endah tidak ada disana bersama mereka. Somtak, Danar kaget.

Bagaimana mungkin mereka lupa tidak ada Endah. Bukan hanya mereka, Pandu, dan Andi merasa gelagat yang aneh. Sedari tadi, mereka melihat kesana kemari mencari sesuatu.

“Lapo toh?” (ada apa?) tanya Danar.

“onok sing nyawat aku ket mau” (ada yang melempari aku dari tadi)

Baca juga: Jabar - Sulteng Tandatangani Nota Kesepakatan

Pandi menginyakan apa yang Andi katakan. “aku yo onok seng nyawat e” (aku juga ada yang melempar dari tadi)

Akhirnya mereka inisiatif mencari Endah. Mungkin ia lagi iseng. Karen Endah ini isengnya gak ketulungan.

Tapi, jika benar Endah iseng, mereka akan mengamuk kepada Endah.

Namun rupanya, Danar mendengar sesuatu yang tidak memgenakan, di kala ia mencari sumber misteri itu sendiri, ia baru sada kalau Andi dan Pandu sudah tidak ada di belakangnya.

Panik, mereka segera menuju jalan keluar. Namun, langkah mereka terhenti di tanaman kaspe yang tadi ia coba cabut bersama yang lain.

Danar baru sadar, rupanya dibelakang tanaman kasep itu ada pohon mangga. Pohonnya memang tidak terlalu besar. Tapi anehnya, kenapa tadi mereka gak lihat pohon itu.

Lalu, Danar melihat sosok yang sedang duduk di atas batu.

Baca juga: Wagub Uu Ruzhanul Canangkan Bulan K3 Tingkat Provinsi Jawa Barat Tahun 2023

Hati Danar rasanya ingin mencelos begitu saja melihatnya. Sosok itu mengenakan gaun putih menyerupai kuntilanak. Hanya saja, rambutnya disanggul menyerupai pengantin dan dipunggungnya membawa kipas yang besar sekali.

Danar tidak bisa melihat wajahnya karena posisinya terus membelakangi seperti itu.

Tampaknya, ia tidak menganggu. Hal itu yang pertama ia pikirkan. Jadi, Danar pun mulai mendekat, semakin dekat dan semakin dekat.

Bukannya lari, ia malah mendekati makhluk itu.

Endah tibatiba muncul begitu saja. Yang pertama ia lakukan adalah menutup mata Danar. Kemudian menarik pelan, mundur, menjauh sejauh mungkin.

Danar nurut. Ketika mereka sudah berjalan cukup jauh dari kebun kaspe itu, Endah baru bilang.

“ayu yo” (cantik ya)

“gak koyok sing liyane kan” (gak seperti yang lain kan?”

“opo iku mau ndah” (apa itu tadi ndah?) tanya Danar.

“gak eroh aku, wes yok baliok. Jok suwe-suwe nang kene, gak apik” (gak tahu aku, sudah ayo balik, jangan lama-lama disini, ga bagus)

Danar yakin, bahwa itu adalah Nini Gerowok, makhluk yang sering dibicarakan oleh teman-teman bapak yang tinggal di mess karyawan ini.

Bersambung… (Bersumber dari Twitter @simplem81378523 / PARISAINI R ZIDANIA)

 

Baca juga: Da Silva Bawa Persib ke Urutan 3 Klasemen BRI Liga 1

Editor: Zizi
								
    Bagikan  

Berita Terkait