Kerajaan Demit di Pabrik Gula, Bagian 24

Horor —Kamis, 5 Jan 2023 14:43
    Bagikan  
Kerajaan Demit di Pabrik Gula, Bagian 24
Ilustrasi.* (FOTO: Pinterest)

POSTPANGANDARAN,- Jadi, karena mas Fadhil mendalami ilmu kebatinan sejak duku, banyak jin yang ingin menjadi bagian dari mas Fadhil.

Namun, ia menolak karena itu adalah awal kesyirikan. Mas Fadhil mempelajari ilmu kebatinan seraya hanya untuk mejaga diri dari marabahaya bukan untuk mendapat ilmu yang kelak akan menyusahkan raga manusia ketika mati kelak.

Jadi, makhluk ini, kini terus menggoda mas Fadhil. Mas Fadhil akhirnya resign, setelah ia tahu, bila terus berada disini, akan membahyakan dirinya. Terlebih ketika di salah satu mimpinya, mas Fadhil meliat gurunya yang sudah meninggal menguruhnya pulang dan membuka ladang.

Ketika pamit dengan mas Anton, mas Fadhil hanya berujar,

“tetap dekat sama yang kuasa, jangan hiraukan mereka, insya allah kamu kuat, Ton”.

Namun disinilah, awal dari tanda-tanda balak (bencana) mulai bermunculan.

Semua orang pasti tahu, bagaimana pabrik gula berproduksi. Umunya, pabrik gula tidak akan menjadwalkan untuk masuk di shift mala mini termasuk untuk karyawan.

Baca juga: Sinopsis Film Hidayah, Mengubur Masa Lalu Bahri

Namun, ada sebuah pengumuman baru, dimana akan diberlakukan shift malam bagi para pekerja. Anehnya, para pekerja yang dimaksud yang bukan berasal dari karyawan pabrik, melainkan karyawan broongan.

Mas Anton mendapat intruksi untuk mulai fokus berjaga di pos Selaran. Dimana nanti zona inilah yang akan bertugas memproduksinya.

Setiap malam, mas Anton kepikiran akan hal ini, karena pada umumnya pabrik gula akan mulai sibuk saat kemarau. Dimana produksi etebu melimpah ruah sebagai bahan baku yang akan di produksi.

Yang jadi masalah, untuk apa pabrik memperkerjakan borongan pada musim hujan? Setiap kali mas Anton bertanya kepada pak Edi, ia selalu menjawab tidak tahu.

Disinilah, semua ini seolah menjadi beban pikiran mas Anton. Rupanya, firasat mas Anton semakin lama semakin menganggu. Ditambah, setiap malam, mas Anton mendengar ada hal yang tidak beres.

Baca juga: Upacara Peringatan Hari Amal Bhakti Kemenag Tingkat Kabupaten Pangandaran

Ini terjadi, ketika suatu malam, ada yang menggedor-gedor pintu rumahnya. Disini, mas Anton sampai bingung, siapa yang bertamu malam-malam begini. Meski sudah di acuhkan, ketukan pintu itu seolah olah terus terdengar.

Karena penasaran, mas Anton mengintip dari celah jendela utama di ruang tamu. Namun, tidak ada siapapun disana, kecuali kegelapan kosong di halaman rumah. Tetapi, ketukan itu akan terdengar lagi dan lagi setiap mas Anton berada di dalam kamar.

Semua orang jawa tau akan sebuah pertanda yang bernama “Dayoh” atau berarti tamu. Bila seseorang mengetuk pintu namun tidak ada siapapun disana, hal itu bisa menjadi sebuah pertanda akan adanya sesuatu yang akan terjadi.

Hari itu juga, mas Anton sampai harus menunaikan shalat malam. Karena, firasatnya seolah-olah terus mengganjal pikirannya. Benar saja, di samping jendelanya, mas Anton mendengar suara anak-anak kecil tampak sedang bermain.

Bersambung… (Bersumber dari Twitter @simplem81378523 / PARISAINI R ZIDANIA)

 

Baca juga: Inflasi Jabar 2022 Capai 6,04 Persen

Editor: Zizi
								
    Bagikan  

Berita Terkait