Kerajaan Demit di Pabrik Gula, Bagian 8

Horor —Sabtu, 10 Dec 2022 12:24
    Bagikan  
Kerajaan Demit di Pabrik Gula, Bagian 8
Ilustrasi.* (FOTO: Pinterest)

POSTPANGANDARAN,- Seolah-olah piano itu bermain dengan sendirinya.

Ada juga rumor tentang anak kecil yang suka menunggu di kamar kecil. Tapi, ada satu rumor yang tidak bisa dikatakan sebagai omong kosong. Karena, rumor ini pernah dibuktikan

Rumor tentang gadis yang menghuni pohon beringin. Kisahnya, dimuai ketika Danar melihat Endah.

Endah adalah tetangganya. Sejujurnya, mereka sama-sama tidak menyukai satu sama lain. Namun, ayah mereka memiliki ikatan yang erat sehingga mereka mencoba bersikap baik dengannya.

Namun Endah sifatnya tertutup dari anak-anak pada umumnya. Disaat anak-anak menghabiskan waktu untuk bermain dan bersama teman-temannya. Endah, hanya akan duduk emmandang satu titik yang paling Danar benci di tempat itu.

Pohon beingin di belakang. Beberapa kali Endah tidak mengikuti kelas hanya karena ia terlalu asyik melihat pohon itu. Sampai gurunya menergurnya beberapa kali. Namun tetap saja, Endah selalu bertingkah aneh.

Baca juga: Mantap, Petani Milenial Difasilitasi Gerai di Ciwalk Bandung

Suatu hari, Danar begitu penasaran. Ia memutuskan untuk mendekati Endah. Ia mencoba mengulik apa yang ia lihat selama ini.

“opo seh seng mok delok?” (apa sih yang kamu lihat?) kata Danar.

“awamu eroh wit ringin iku?” (kamu lihat pohon beringin itu?)

“iyo”..

“onok arek cilik seng ndelok kene sak iki” (ada anak kecil yang melihat kita saat ini)

Mendengar itu, perlahat Danar bisa memvisualisasikan ucapan Endah menjadi sebuah bayangan.

“Cah wedon” (abak perempuan?) katanya tiba-tiba.

Endah akhirnya melihat Danar, “isok ndelok tah?” (bisa melihat juga?)

Danar langsung perih. Entah kenapa saat itu perasaannya mendadak menjadi tidak enak.

Itu adalah salah satunya yang ia ingat tentang makhluk ini. namun, rupanya makhluk ini adalah makhluk yang sering bermain ke desa dimana ia tinggal. Karena aoa yang terjadi berikutnya adalah ia merasuki salah seorang warga.

Baca juga: BWF World Tour Finals 2022: 5 Wakil Indonesia Melaju ke Babak Semifinal

Kejadiannya sendiri di mulao di siang bolong. Ketika ia sedang main dengan anak-anak. Ia dengar baru saja terjadi sebuah kehebohan. Banyak warga yang mendekat dan beramai-ramai memenuhi rumah.

Penasaran, ia pun mendekat. Rupanya, mbah Bun. Salah satu wanita tua yang halamannya sering kali dipakai bermain teriak-teriak nyris histeris.

Suaminya, mbah Nang mencoba menenangkannya berjali-kali. Namun, mbah Bun rupanya masih terus menjerit-jerit. Danar memperhatikan gelagat aneh akhirnya sadar bahwa mbah Bun kesurupan.

Masalahnya adalah, mbah Bun terus meminta pulang. “Aku tak muleh, aku tak muleh” (akum au pulanh, aku mau pulangh).

Mbah Nang akhirnya yang pertama kali bertanya perihal itu. “mleh neng ndi?” (pulang kemana?).

“nang omahku” (ke rumahku) jawabnya.

“sopo koen?” (siapa kamu?) tanya mbah Nang.

Namun sosok itu melotot tidak mau menjawab lalu kembali menjerit. Pergolakan it uterus terjadi sampai akhirnya omnya Danar datang. De no yang merupkan juru kunci di desa itu..

Bersambung… (Bersumber dari Twitter @simplem81378523 / PARISAINI R ZIDANIA)

Baca juga: Preview Persib vs Persebaya: Tetap Waspada

Editor: Zizi
								
    Bagikan  

Berita Terkait