Tiba Dikampung Halaman, Pekerja Migran Indonesia Umay Sumarni Disambut Isak Tangis Keluarga

Berita —Minggu, 11 Apr 2021 22:35
    Bagikan  
Tiba Dikampung Halaman, Pekerja Migran Indonesia Umay Sumarni Disambut Isak Tangis Keluarga
Pekerja Migran Indonesia Umay Sumarni Suherman saat dipeluk sambil menangis oleh salah satu keluarga lantaran sudah terpisah selama 19 tahun (foto : Riyan)

POSTPANGANDARAN, PANGANDARAN

Pekerja Migran Indonesia (PMI) Umay Sumarni Suherman (50) warga disambut isak tangis keluarga saat tiba di kampung halamannya di Dusun Nyalindung Desa Masawah, Kecamatan Cimerak, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat pada Minggu (11/04/2012) sekkitar pukul 19.38 WIB.

Dari pantauan dilapangan, Umay Sumarni Suherman tiba di kampung halaman dengan menggunakan kendaraan dinas plat merah dari Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Jakarta. Selain pihak keluarga, kedatangan Umay disambut oleh pihak Pemerintahan Daerah Pangandaran yang diwakili oleh Dinas Tenaga Kerja, Industri dan Transmigrasi Kabupaten Pangandaran, Camat Cimerak dan Kepala Desa Masawah.

Isak tangis keluarga pun pecah saat Umay turun dari mobil dan langsung disambut orang tua dengan pelukan serta tangis haru begitupun keluarga lainnya yang tak kuat menahan tangis saat memeluk kedatangan Umay yang sudah terpisah 19 tahun.

BACA JUGA :Seorang Pemuda Asal Ciamis Tenggelam di Breakwater Teluk Penyu Cilacap

Plt Kepala Dinas Tenaga Kerja, Industri dan Transmigrasi Rida Nirwana melalui Kepala Bidang Ketenagaan Kerja dan Transmigrasi pada Dinas Tenaga Kerja, Industri dan Transmigrasi Kabupaten Pangandaran Ade Supriatno mengatakan, kepulangan Umay berawal dari adanya berita dari pihak keluarga yang masuk ke Dinas pada tahun 2019 lalu.

"Waktu itu keluarga bu Umay menyampaikan informasi bahwa sudah 17 tahun los kontak atau tidak bisa komunikasi dengan yang bersangkutan dan juga tidak bisa pulang," ujarnya kepada POSTPANGANDARAN di kediaman Umay Sumarni di Cimerak, Minggu (11/04/2021) malam.

Kemudian, kata dia, pihaknya langsung melaporkan perihal tersebut kepada Bupati Pangandaran pak Jeje Wiradinata, dan pak Jeje langsung merespon luar biasa saat itu. Dan beberapa pekan kami bersama pak Bupati langsung ke Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) yang sekarang berubah nama menjadi Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI).

"Waktu itu kita, saya dan pak Bupati ketemu dengan Kepala Badan dan alhamdulilah di situ kami ataupun pak Bupati bisa video call dengan bu Umay maupun dengan majikannya, dan pada saat itu majikannya memang ada kesanggupan memulangkan bu Umay ke Indonesia tahun akhir tahun 2020, tetapi karena terkendala Covid-19," tuturnya.

BACA JUGA :Bocah Berusia 6 Tahun Dikabarkan Tenggelam Terseret Ombak di Pantai Karapyak

Ade mengaku, pihaknya selalu intens komunikasi dengan pihak BP2MI menanyakan kapan Pekerja Migran Indonesia asal Pangandaran ini bisa pulang ke kampung halamanya.

"Dan alhamdulilah kami mendapat informasi dari Konsulat Jendral Jeddah bahwa bu Umay bisa dipulangkan tanggal 5 April 2021, kemudian bu Umay berangkat dari Jeddah tanggal 06 dan tiba di Indonesia pada tanggal 07 April, dan itu pun tidak bisa langsung dibawa oleh keluarga karena harus melalui proses karantina dulu selama 5 hari, setelah hasil swabnya keluar dan dinyatakan negatif sehingga bisa dipulangkan malam ini," kata Ade.

Menurut Ade, pada dasarnya proses kepulangan Pekerja Migran Indonesia asal Pangandaran atas respon pak Bupati Pangandaran saat itu sehingga menjadi perhatian khusus dari BP2MI.

"Alhamdulilah saat ini bisa kembali ke keluarga ini, mudah-mudahan bisa menjadi pelajaran bagi yang lain," ungkapnya. ***

BACA JUGA :Seram! Misteri Hantu Nenek Loyeh Dari Pangandaran


Editor: Riyan
    Bagikan  

Berita Terkait