Desa Gondo Mayit, Bagian 14

Horor —Selasa, 23 May 2023 14:43
    Bagikan  
Desa Gondo Mayit, Bagian 14
Ilustrasi.* (FOTO: Pinterest)

POSTPANGANDARAN,- Ia meneguk kopi di meja lalu duduk bersila di depan mereka…

“wes ceritakno kabeh, nang ndi ae awak awak iki 2 dino iki?” (sudah ceritakan saja, kemana kalian selama dua hari ini?)

“Pak.” Kata mas Damar, “onok deso ya pak ngokk kene” (ada desa ya pak disini)

Terlihat dua penjaga itu saling melihat satu sama lain.

“onok” kata si bapak.

Si bapak terdiam lama, sementara penjaga yang lebih muda tampak bingung, sembari berbisik ia bertanya.

“nang ndi onok deso pak, nek Vila akeh nang kene?!” (dimana ada desa pak? Kalau disini vila banyak pak) kata si penjaga yang lebih muda.

Sembari menghisap rokok, wajah si bapak tamapk tehang. “opo bener, awak-awak mek wong loro sing munggah liwat kene?” (apa benar kalian Cuma berdua saja waktu mendaki disini?)

Baca juga: Daftar dan Hasil Draw Wakil Indonesia di Malaysia Masters 2023

Mas Erik dan mas Damar mengangguk bersamaan.

“syukur” kata si bapak. “alas Tri***** iki, pancen angker”

“biyen, we terkenal akeh sing tau eroh bahwa nang alas iki, onok enggon sing di arani jeneng’e petuk sewu, wit sing keramat, sing kabare onok deso nang jero’ne kunu, jenenge deso iku. Deso gondo mayit”

(dulu, sudah terkenal bahwa banyak yang pernah lihat kalau ada tempat yang namanya seribu pintu, pohon keramat yang kabarnya bila dilihat ada desa di dalamnya, desa ini namanya adalah desa gondo mayit)

Hembusan asap rokoknya membuat semua orang yang ada di ruangan terdiam mendengarkan, wajah mereka semua tegang.

“masalahe, ra onok sing eroh nang ndi wet iki” (masalahnya tidak ada yang tau dimana keberadaan pohon ini)

“untung’e awak awak gak keblodok nang deso iki ambi nggowo awak ganjil, sampe iku kedaden, biasane siji ra isok muleh” (untungnya, kalian tidak terjebak di desa ini, dengan membawa jumlah orang ganjil. Kalau sampe itu terjadi, biasanya hanya satu yang tidak akan bisa pulang)

Baca juga: Fitrul Akhiri Masa Libur Lebih Cepat

Mas Erik dan mas Damar saling memandang satu sama lain.

“sak iki aku takon, opo sing mbok rasak’ne sak iki?” sekarang aku tanya, apa yang kalian rasakan sekarang?)

Disini, mas Damar awalnya bingung, apakah ia harus bercerita soal kondisi tubuhnya? Dan akhirnya dengan bantuan mas Erik, mas Damar menunjuka n area dimana ia mendapat musibah.

Si bapak hanya diam, tampak tidak terkejut sama sekali. Seperti pernah melihat ini sebelumnya.

Si bapak menginstruksikan agar mas Damar tidur telentang. Sementara jari-jari kakinya di tarik satu persatu. Kurang lebih setengah ja, si bapak memijit kaki mas Damar, ajaibnya Tes*isnya yang membesar perlahan kembali normal.

“mene ojok nguyuh sembarangan nggih”

(besok-besok jangan kencing sembarangan lagi ya)

Bersambung… (Bersumber dari Twitter @simplem81378523 / PARISAINI R ZIDANIA)

 

Baca juga: Informasi Terkait PPDB 2023 Dapat Diakses di Aplikasi Sapawarga

Editor: Zizi
    Bagikan  

Berita Terkait