Sirine Peringatan Tsunami di Pangandaran Berbunyi, Ratusan Wisatawan Berhamburan

Berita —Rabu, 26 May 2021 23:21
    Bagikan  
Sirine Peringatan Tsunami di Pangandaran Berbunyi, Ratusan Wisatawan Berhamburan
Sirine Peringatan Gempa Bumi dan Tsunami di Pangandaran Berbunyi, Ratusan Wisatawan Berhamburan (foto:Fitri)

PANGANDARAN, DEPOSTPANGANDARAN

Ratusan wisatawan yang tengah asyik berlibur di kawasan objek wisata pantai Pangandaran, Jawa Barat mendadak panik dan langsung lari berhamburan untuk menyelamatkan diri ketempat yang lebih aman ketika Sirine peringatan gempa dan tsunami berbunyi keras di Pos 4 tepatnya depan Hotel Century, pada Rabu (26/05/2021) sekitar pukul 10.00 WIB.

Dari pantauan dilokasi, ratusan wisatawan yang berhamburan menyelamatkan diri dan menjauh dari bibir pantai sebagai peringatan agar segera berlindung. Tampak juga petugas gabungan yang terdiri dari BPBD Pangandaran, TNI, Polri, Balawista, FKDM,SKPD terkait, Ormas, warga masyarakat serta para relawan lainnya membantu wisatawan dan warga untuk berlari ke jalur evakuasi atau lokasi yang aman dari terjangan tsunami.

Kepanikan wisatawan dan warga masyarakat yang berhamburan merupakan adegan Simulasi penanganan bencana gempa bumi dan tsunami di Pangandaran yang dilakukan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat sebagai upaya untuk membiasakan masyarakat yang tinggal di pesisir pantai dalam menghadapi bencana alam baik gempa bumi maupun tsunami.

Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata yang hadir sekaligus membuka kegiatan Simulasi Bencana Gempa Bumi dan Tsunami mengatakan, bahwa Kabupaten Pangandaran merupakan salah satu daerah yang rawan bencana. Bahkan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengeluarkan Indeks Risiko Bencana (IRBI).

BACA JUGA: Wander Luiz Bertekad Membawa Persib ke Tangga Juara

"Indeks Risiko Bencana di Pangandaran untuk tingkat nasional kita berada di urutan ke-16, sedangkan ditingkat Provinsi Jawa Barat kita berada di urutan ke-11," ujarnya kepada DEPOSTPANGANDARAN, Rabu (26/05/2021).

Jeje menerangkan, kegiatan simulasi bencana gempa bumi dan tsunami ini akan terus dilakukan secara rutin pada tanggal 26 setiap bulan. Karena simulasi ini dilakukan selain membina, juga bisa mengecek seluruh kesiapansiagaan seluruh stakeholder yang ada di BPBD Kabupaten Pangandaran.

"Dengan dilakukannya simulasi ini, diharapkan masyarakat tahu apa yang harus dilakukan dan lari kemana saat terjadi bencana, hal ini juga sebagai upaya meminimalisir jatuhnya korban jiwa lantaran warga masyarakat sudah siap menghadapi ancaman bencana alam baik gempa bumi maupun tsunami yang bisa terjadi kapan saja," harap Jeje.

Sementara itu Plt Kalak BPBD Kabupaten Pangandaran Dani Hamdani mengatakan, awalnya setiap tanggal 26, pihaknya ada uji coba menghidupkan Early Warning System (EWS), namun mulai bulan Mei tahun ini, Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata mencanangkan simulasi siaga bencana setiap tanggal tersebut.

BACA JUGA:  Link Video Mesum PNS Bidan Bersama Selingkuhanya Beredar di Media Sosial

”Dalam kegiatan simulasi siaga bencana gempa dan tsunami kita melibatkan organiasasi kemasyarakatan yang ada di Pangandaran," tambahnya.

Kata dia, dengan simulai tersebut masyarakat diharapkan bisa terbiasa mengevakuasi diri setiap ada kejadian bencana alam maupun Tsunami.

”Ketika ada bencana, kita sudah siap segalanya dari mulai mental, fisik dan lain-lain,” sebutnya.

Dani mengatakan, dari hasil evaluasi pelaksanaan simulasi kali ini, hasilnya belum begitu optimal.Terutama soal keterlibatan masyarakat sekitar dalam simulasi ini.

"Dari simulasi tadi, saya menghitung ada waktu sekitar empat menit untuk sampai ke selter evakuasi tsunami. Itu dari titik terdekat yang jaraknya sekitar setengah kilometer, sementara dari titik yang lebih jauh lagi, itu bisa memakan waktu 15 menit untuk sampai ke selter,” pungkasnya. (Fitri)

BACA JUGA: Para Pemain Diklat dan Akademi Persib Jadi Prioritas Robert Rene Alberts

Editor: Riyan
								
    Bagikan  

Berita Terkait