DKBP3A Pangandaran : Pelaku Kekerasan dan Pelecehan Anak Kebanyakan Orang Lanjut Usia

Berita —Rabu, 29 Sep 2021 00:30
    Bagikan  
DKBP3A Pangandaran : Pelaku Kekerasan dan Pelecehan Anak Kebanyakan Orang Lanjut Usia
DKBP3A Pangandaran : Pelaku Kekerasan dan Pelecehan Anak Kebanyakan Orang Lanjut Usia/Dok

PANGANDARAN, POSTPANGANDARAN

Dinas Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DKBP3A) Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat menyebutkan bahwa pelaku kekerasan dan pelecehan anak dilakukan orang lanjut usia (Lansia)

Kepala Bidang Perlindungan Perempuan dan Anak di DKBP3A Pangandaran Ayi Rohana mengatakan, dari beberapa kasus yang dilaporkan dan ditangani, rata-rata pelaku lanjut usia yang tidak memiliki pasangan hidup.

"Hasil penelusuran beberapa kronologis kekerasan dan pelecehan anak dilakukan berbagai cara oleh pelaku," terang Ayi kepada POSTPANGANDARAN, Selasa 28 September 2021..

Ayi menduga, ketika akan menjalankan aksinya pelaku biasanya mengiming-imingi korban dengan memberi sesuatu yang disuka oleh anak.

"Kalau anak suka jajan, biasanya dibelikan jajanan atau diberi uang oleh pelaku," duga Ayi.


Selain itu, sambung Ayi,pelaku juga seringkali memanfaatkan kesempatan yang memungkinkan untuk melakukan hal yang akan dia lakukan.

"Jika anak yang sebagai korban sedang sendirian, pelaku dengan cepat membujuk anak untuk menjadi sarana pelampiasan napsu pelaku," jelasnya.

Ayi mengimbau kepada orang tua untuk selalu mengawasi anak, sehingga setiap waktu terpantau dan terhindar dari kemungkinan potensi kejadian kekerasan dan pelecehan.

Baca juga: Waduh Gawat! Angka Kasus Kekerasan dan Pelecehan Anak di Pangandaran Meningkat

Baca juga: Drama Korea The Lovers Of Red Sky Episode 8 Sub Indo, Takdir Kehidupan dan Cinta

"Orang tua harus melakukan komunikasi yang aktif dengan anak setiap waktu agar terbangun emosional antara anak dan orang tua," harapnya.

Komunikasi tersebut, kata dia, agar anak berani curhat dan terbuka dengan orang tua dikala ada permasalahan.

"Apabila jalinan emosional antara anak dengan orang tua terjalin dengan baik, biasanya akan bercerita selama dia bermain diluar rumah," ungkapnya.

Kata Ayi, beberapa kasus kekerasan dan pelecehan anak terungkap setelah anak bercerita kepada orang tua kalau dirinya mendapat tekanan dan ketakutan terhadap ancaman yang dilontarkan pelaku.

"Kami juga merangkum beberapa kronologis yang terjadi latar belakang pelaku orang lanjut usia yang tidak memiliki pasangan," bebernya.

Bisa saja, lanjutnya, bahwa orang lanjut usia yang tidak memiliki pasangan hidup tetapi memliki nafsu atau birahi yang lebih namun tidak tersalurkan akhirnya anak yang jadi pelampiasan.

"Kami imbau orang tua agar waspada dan hati-hati juga terus memantau aktifitas anak diluar rumah," tandasnya. (Deni)

Baca juga: Gegara Kreditan Panci, Seorang Ibu Rumah Tangga di Pangandaran Meregang Nyawa Pasca Cekcok dengan Suami

Baca juga: Ikatan Cinta Malam Ini, Reyna Temukan Alat Penyadap, Dalang Teror Keluarga Aldebaran Terbongkar

Editor: Riyan
								
    Bagikan  

Berita Terkait