Munculnya Omicron BA.4 dan BA.5, Kuncinya Prokes dan Vaksinasi

Berita —Minggu, 3 Jul 2022 17:13
    Bagikan  
Munculnya Omicron BA.4 dan BA.5, Kuncinya Prokes dan Vaksinasi
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil.* (FOTO: Biro Adpim Jabar)


POSTPANGANDARAN (KOTA BANDUNG),- Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menuturkan peningkatan kasus COVID-19 diprediksi terjadi hanya sampai Juli 2022. Setelah itu menurut kajian para epidemiolog, kurva pandemi diprediksi  melandai.

"Prediksi puncaknya di bulan Juli menurut hitungan ilmu, setelah Juli nanti turun lagi," ujar Ridwan Kamil ditemui selepas rapat komite penanganan COVID-19 Jabar di Aula Barat Gedung Sate Bandung, Rabu (22/06/2022).

Menurut Kang Emil, peningkatan kasus baru COVID-19 di tengah pelonggaran aktivitas masyarakat semakin menegaskan bahwa virus ini tak akan hilang.  Sebagaimana strain utamanya sudah ada sejak ratusan tahun. Varian baru akan datang dan pergi dengan pola  serupa.

"Hal begini akan mengiringi, makanya dari awal kita sampaikan COVID-19 tidak akan hilang sama sekali akan datang dan pergi dengan pola sama," ujarnya.

"Maka kuncinya adalah protokol kesehatan dan vaksinasi," tambah Kang Emil.

Saat ini, kasus COVID-19 khususnya di Pulau Jawa meningkat seiring kemunculan subvarian omicron BA.4 dan BA.5.  Di Jabar per 21 Juni 2022 total kasus aktif COVID-19 mencapai 1.820 orang atau meningkat 199 orang.

Kang Emil mengungkapkan, penyebaran kasus masih didominasi di wilayah Bodebek (Bogor, Depok, Bekasi), dan Kota Bandung  yakni sebanyak 88 persen dari total seluruh wilayah.

"88 persen masih Bodebek seiring kedekatan dengan DKI Jakarta, kemudian Kota Bandung," ucap Kang Emil.

Namun demikian, peningkatan kasus ini masih dalam rentang kendali. Indikatornya adalah tingkat keterisian rumah sakit oleh pasien COVID-19 (BOR) di Jabar saat ini masih di angka 1 persen.

"Masih dalam rentang kendali, rumah sakit di angka 1 persen kira-kira masih baik," katanya.

BOR Jabar yanng rendah ditunjang cakupan vaksinasi yang tinggi. Kang Emil menyebut target 37 juta warga Jabar yang harus divaksin sudah tercapai.  "Jabar dosis 1 dan 2 sudah mendekati 100 persen, terus dosis 3 sudah 30 persenan, menandakan mayoritas dari 37 juta itu sudah tercapai," sebut Kang Emil.

Angka fatalitas Jabar juga terbilang rendah dibanding Provinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur. Padahal populasi Jabar hampir 50 juta jiwa atau terbesar se-Indonesia.

"Jadi orang Jabar kalau diperbandingkan fatalitasnya komorbidnya lebih sedikit, lebih sehat. Jumlah kasus konfirmasi banyak, kedua setelah Jakarta, yang meninggal hanya setengah Jatim dan Jateng," tuturnya.

Per hari ini seluruh kabupaten dan kota di Jabar masih berstatus PPKM level 1. Aturan pengetatan aktivitas pun disesuaikan dengan status PPKM yang berbasis data. Status PPKM akan meningkat ke level 2 bila terjadi peningkatan kasus signifikan khususnya di Bodebek dan Bandung Raya.

"Kalau level 1 maka berlaku semua pelongaran level 1. Kecuali nanti di daerah Bodebek naik ke level 2, level 3 maka pengetatan terjadi sesuai levelnya. Kuncinya adalah masyarakat harus sadar diri kalau ada potensi  terlalu berdesak-desakan maskernya dipakai, jadi lebih kepada melatih mereka supaya lebih sensitif saja," pungkas Gubernur.

Baca juga: Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti Lolos Semifinal “Malaysia Open 2022”

Tak perlu panik tapi waspada

Kasus penularan COVID-19 di Jawa Barat naik seiring kemunculan subvarian omicron BA.4 dan BA.5.  Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan masyarakat tidak perlu terlalu panik merespons kenaikan kasus. Sebab Kementerian Kesehatan RI mencatat masyarakat sudah memiliki tingkat kekebalan tinggi melalui vaksinasi, yakni di atas 99 persen.

"COVID-19 ini iya naik, tapi tidak terlalu dikhawatirkan karena kita punya kekebalan se-Indonesia itu sudah naik hampir di atas 99,99 persen," ujar Ridwan Kamil di Gedung Sate, Kota Bandung, Selasa (21/06/2022).

Namun begitu, Kang Emil mengimbau masyarakat untuk tetap waspada khususnya ketika beraktivitas di dalam ruangan agar selalu memakai masker dan menjaga jarak. Masyarakat yang belum divaksin juga sangat disarankan segera mengunjungi sentra vaksinasi COVID-19.

"Kalau indoor sesuai arahan pakai masker, kalau outdoor boleh tidak pakai masker tapi mengatur jarak dan selalu waspada," kata Kang Emil.

Sejauh ini diketahui tingkat keterisian rumah sakit oleh pasien COVID-19 di Jabar ada di angka 0,7 persen.  Ia memastikan selama okupansi rumah sakit masih aman dan terkendali, Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan fokus pada penegakan protokol kesehatan.

Peningkatan layanan Pikobar

Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Jawa Barat Dewi Sartika mengatakan, lewat Pikobar Fitur Vaksinasi, kini warga bisa saring informasi kegiatan vaksin sesuai jadwal, lokasi, usia, serta jenis vaksinasi sesuai kebutuhan.  Inisiasi Pikobar Vaksinasi versi terbaru ini sendiri telah dirilis sejak Maret lalu sebagai upaya untuk hadirkan kanal informasi yang lebih ramah pengguna.

“Teman-teman di Jabar Digital Service sudah lakukan usability testing dan rancang desain wajah Pikobar Vaksinasi terbaru buat bantu Wargi Jabar dapatkan jadwal dan lokasi vaksinasi, satu pintu. Sekarang pengguna Pikobar dari lansia sampai yang muda bisa kontrol sendiri info vaksin yang ingin ditampilkan sesuai kebutuhan mereka. Mudah-mudahan bisa tingkatkan imunitas warga dari sebaran subvarian baru corona,” ujar Dewi.

Sementara itu, Pikobar Isoman versi terbaru juga dirilis untuk dukung fasilitas kesehatan selama isoman. Menurut Dewi, pengguna kini bisa langsung ajukan permohonan vitamin tanpa perlu melakukan telekonsultasi dokter terlebih dulu dan paket obat-vitamin bisa sampai dalam 1-2 hari saja.

“Bagi warga yang tertular COVID-19 dan harus isolasi, kami juga sediakan tiga layanan gratis lewat Pikobar Isoman, konsultasi dokter, permohonan vitamin, dan layanan oksigen. Warga yang butuh vitamin tak perlu melakukan telekonsultasi, sedangkan yang perlu obat, bisa langsung konsultasi dengan dokter Pikobar untuk dapatkan peresepan. Semuanya gratis, warga bisa lacak progres permohonan ini dan semua kami antar langsung ke rumah dalam satu sampai dua hari saja,” ucap Dewi. 

Hingga kini, Pikobar telah merilis lebih dari 500 publikasi vaksin setiap bulannya. Tak hanya itu, lewat Pikobar Isoman, sebanyak 4.026 paket obat dan vitamin telah diterima oleh warga Jabar yang sedang isoman, dan 3.921 pengguna telah gunakan layanan telekonsultasi dokter.  

Informasi layanan kesehatan selama isoman dan vaksinasi dapat diakses melalui aplikasi dan portal Pikobar https://pikobar.jabarprov.go.id/. Tim Jabar Digital Service turut merilis video tutorial Pikobar Isoman untuk mudahkan warga mengakses ragam tahapan permohonan fasilitas kesehatan isoman lewat kanal sosial media Jabar Digital Service @jabardigitalservice.* (Bersumber dari siaran pers / Tisha S Kanilah)

Baca juga: Masyarakat dapat Menjadi Bagian dari Program Desa Digital Sebagai Desa Ataupun Mitra

Editor: Zizi
    Bagikan  

Berita Terkait