Pantau Pangandaran Pasca Libur Lebaran

Berita —Senin, 16 May 2022 19:01
    Bagikan  
Pantau Pangandaran Pasca Libur Lebaran
Suasana libur lebaran dan arus mudik.* (FOTO: Biro Adpim Jabar)


POSTPANGANDARAN (KAB. GARUT),- Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengharapkan tidak ada kenaikan kasus signifikan imbas kepadatan saat mudik Lebaran.  Pihaknya akan tetap waspada selama sebulan ke depan mengantisipasi kenaikan kasus COVID-19. Sejauh ini dari pantauannya, ketaatan masyarakat terhadap protokol kesehatan, khususnya memakai masker, masih tetap tinggi termasuk antusiasme mengikuti vaksinasi selama mudik Lebaran.

"Kami tetap akan bersiaga selama sebulan ke depan. Saya lihat ketaatan masyarakat juga masih tinggi," kata Kang Emil.

Per hari ini data menunjukkan tingkat keterisian rumah sakit pasien COVID-19 di Jabar sangat rendah yakni berada di angka 0,8 persen.

"Per hari ini BOR rumah sakit terpantau hanya 0,8 persen, sangat kecil," ucap Kang Emil.

Menurut Kang Emil, jika pascalibur Lebaran ini angka kasus COVID-19 masih landai atau ada kenaikan tapi tidak signifikan, maka transisi pandemi ke endemi akan semakin jelas.

"Kalau setelah 14 hari dari hari Lebaran kasus tetap landai, maka saya boleh klaim berarti sudah endemi," sebut Kang Emil.

"Sudah terjadi kepadatan yang luar biasa, tapi kasus COVID-19-nya tidak naik atau naik tidak signifikan karena tidak ada varian baru ditambah BOR rendah saat mudik," imbuhnya.


Baca juga: Nonton Serunya “Emily in Paris”, Ini Kelanjutan Sinopsisnya

Pantau Pangandaran

Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum memantau Pantai Pangandaran yang menjadi destinasi wisata saat musim libur Lebaran tahun ini. Menjadi fokus kesiapan sarana prasarana, infrastruktur, serta penerapan protokol kesehatan.

Terkait penerapan prokes, Pak Uu mengakui bahwa wisatawan lebih longgar prokes dibandingkan tahun sebelumnya. Untuk itu, ia mengimbau agar masyarakat tetap mengikuti arahan pemerintah untuk menjaga prokes, meskipun sedang berada di lokasi wisata.

Pak Uu juga melaporkan, tingkat keterisian tempat tidur atau Bed Occupancy Rate (BOR) di Jabar sudah mendekati nol, tempat-tempat isolasi COVID-19 pun sudah mulai kosong. Oleh karena itu, ia optimistis pandemi COVID-19 di Jabar akan segera berakhir.

"Kalau dari progres, diakui memang tidak seperti tahun kemarin, karena memang di sini orangnya banyak, tetapi kami punya keyakinan di Jabar pandemi akan berakhir. Apalagi barusan saya (dapat laporan) BOR sudah hampir nihil, tempat-tempat isolasi sudah kosong.  Kami yakin setelah lebaran tahun ini tidak akan ada lagi peningkatan," kata Pak Uu.

"Tetapi tetap prokes sebagaimana arahan Pemerintah Pusat harus tetap dilaksanakan, sekalipun di tempat wisata seperti ini. Wisata boleh, tetapi prokes tetap dilaksanakan," imbaunya.

Pak Uu mengungkapkan, peninjauan ini juga sebagai bentuk monitoring dan evaluasi.  Dalam rangka menjadikan Pangandaran sebagai salah satu lokasi wisata berskala internasional di Jabar.  Menurutnya, momentum liburan Lebaran ini merupakan saat yang tepat untuk menilai progres yang sudah dilakukan, mengingat jumlah wisatawan mencapai 100 ribu orang per harinya.

"Pangandaran dijadikan skala prioritas karena Pak Gubernur (Ridwan Kamil) ingin Pangandaran ini menjadi wisata internasional. Oleh karena itu kami perlu menyediakan sarana, prasarana dan infrastruktur yang memang harus disediakan," ujar Pak Uu.

"Maka salah satu evaluasi yang akan ditindaklanjuti adalah di saat banyak orang seperti saat ini," sebutnya.

Tindaklanjut

Dari hasil pemantauan, Pak Uu mencatat tiga hal utama yang akan dilaporkan untuk ditindaklanjuti, yakni masalah ketersediaan lahan parkir, masalah sampah yang masih banyak berserakan, dan akses jalan pulang para wisatawan masih terhambat.

Ia memaparkan, kesadaran masyarakat akan parkir dengan benar masih minim, sehingga masih ditemukan mobil-mobil terparkir di tengah jalan dan membuat kemacetan. Selain itu, Pak Uu mengatakan Pemda Kabupaten Pangandaran sudah menyiapkan tiga jalur alternatif untuk wisatawan pulang di libur Lebaran tahun ini, guna mengurangi kemacetan di jalur utama.

"Barusan banyak kendaraan yang parkir di tengah jalan, akhirnya mengganggu dan digeser, digotong. Itu kan merepotkan warga. Oleh karena itu, hal ini juga menjadi bahan evaluasi kami yang akan dilaporkan kepada Pak Gubernur," ungkap Pak Uu.

"Kemudian juga yang menjadi permasalahan kita adalah akses jalan pulang. Kalau berangkat lancar, tetapi di saat ada yang sudah mulai pulang dari Pangandaran, selalu macet di perjalanan. Kemarin ada yang bilang sampai 7-8 jam. Oleh karena itu dipikirkan juga jalur alternatif untuk pulang, ternyata sudah dipersiapkan oleh Pemkab, tinggal mengeksekusi," paparnya.

Berkah ekonomi pelintasan

Selama arus mudik dan balik Lebaran 2022, ekonomi pelintasan ikut meningkat. Hal itu dikatakan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil saat singgah di sentra penjualan kerupuk kulit pinggir jalan di kawasan lingkar luar Nagreg Kabupaten Bandung, Jumat (06/05/2022).

"Alhamdulillah dalam kepadatan arus mudik dan balik Lebaran ini, ekonomi pelintasan mengalami kenaikan. Berkah mudik tidak hanya di kampung, tetapi di warung-warung pinggir jalan," kata Kang Emil.

Kang Emil sempat berbincang dengan salah satu pedagang dan pengunjung dari Jakarta yang singgah di lokasi tersebut.

"Dari penuturan mereka, penjualan ada peningkatan selama mudik dan balik Lebaran ini setelah dua kali Lebaran mereka sepi pembeli. Walaupun katanya tadi, peningkatan penjualannya belum sama seperti Lebaran sebelum pandemi," ucapnya.

Kang Emil berpesan kepada para pedagang agar tetap bersabar, ramah kepada pembeli, dan jangan kendur protokol kesehatan.

"Ramah kepada pembeli agar nyaman senang, dan yang penting tetap jaga protokol kesehatan agar semua mendapat berkah Lebaran, dan pandeminya tetap terkendali," pesan Kang Emil.* (Bersumber dari siaran pers / TISHA S. KANILAH)

Baca juga: Mudik Lebaran 2022 Catatkan Penurunan Angka Kecelakaan

Editor: Zizi
								
    Bagikan  

Berita Terkait