Pemkot Bandung Siapkan Operasi Yustisi di Rumah Kosan

Berita —Jumat, 2 Apr 2021 11:57
    Bagikan  
Pemkot Bandung Siapkan Operasi Yustisi di Rumah Kosan
Image/Pinterest

POSKOTAJABAR, BANDUNG.
Terorisme kembali marak. Untuk mencegah terjadinya hal yang tidak diinginkan. Pemkot Bandung siap laksanakan operasi yustisi untuk mencek identitas (KTP) warga pendatang.

"Kami mohon kepada kewilayahan berkerjasama dengan Forkompimcam (Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan) untuk melaksanakan kegiatan yang namanya operasi yustisi atau administrasi kependudukan terutama di tempat-tempat kos atau kontrakan," kata Kepala Bakesbangpol Kota Bandung, Bambang Sukardi saat dihubungi via telepon, Kamis (01/04/2021).

Bambang mengungkapkan, pihaknya akan menginstruksikan kewilayahan melakukan operasi yustisi terhadap warga pendatang untuk mengantisipasi segala potensi aksi radikal di Kota Bandung.

"Ada kemungkinan. Kita bisa membuat sesuatu yang bisa dikatakan imbauan, nanti kita buat konsep untuk surat edaran, hal-hal untuk mengantisipasi kejadian yang tidak diinginkan, seperti yang kemarin di Makkasar, Bekasi dan termasuk kejadian di Mabes Polri. Itu mestinya, deteksi dini yang harus dilakukan. Ketika kita melakukan hal-hal preventif, Insya Allah warga luar yang punya niatan negatif bisa kita counter," ungkapnya.

BACA JUGA: Polsek Sukagumiwang Indramayu Amankan 384 Botol Miras


Aparat Kewilayahan Lebih Aktif

Bambang meminta aparat kewilayah lebih aktif dalam melakukan pengawasan setiap orang yang keluar masuk maupun kepentingan izin tinggal. Salah satu langkah preventif yang  bisa dilakukan, lanjutnya, adalah dengan memastikan aturan tamu lapor 1x24 jam dijalankan dengan konsisten disemua RT .

"Jangan sampai ada warga masyarakat dari luar, datang ke wilayahnya tanpa sepengetahuan pengurus," tegasnya.

"Kepada para lurah dan camat untuk segera membuat imbuan antisipasi hal-hal tidak diinginkan. Ini merupakan suatu bentuk langkah deteksi dini. Mengajak semua kelembagaan di bawah kewilayahan baik tingkat kelurahan dan kecamatan, termasuk binaan RT dan RW untuk tetap meningkatkan kewaspadaan dengan menghimbau dan melakukan siskamling. Itu deteksi dini," jelasnya.

Selain itu Bambang juga menginstruksikan agar camat dan lurah senantiasa menggandeng tokoh masyarakat agar saat ada hal yang mencurigakan segera berkoordinasi dengan aparat kewilayahan.

Saat disinggung, apakah di Kota Bandung rentan penyebaran paham radikalisme. Pihaknya menyebut, di setiap daerah potensi itu selalu ada. (Aris)

Editor: Rony
    Bagikan  

Berita Terkait