Apa Itu good Girl Syndrome, Ternyata Bahaya Loh,Yuk Kita Simak

Berita —Kamis, 25 Mar 2021 15:38
    Bagikan  
 Apa Itu good Girl Syndrome, Ternyata Bahaya Loh,Yuk Kita Simak
Pinterest

POSTPANGANDARAN

Good girl syndrome adalah sebuah pola asuh maupun pencitraan bahwa perempuan dituntut menjadi sosok yang matang emosional, pintar akademik, hingga setia.

Di penjuru dunia, bias gender terjadi bahkan sejak anak masih sangat kecil. Perempuan dituntut menjadi sosok yang matang emosional, pintar akademik, hingga loyal: semua ciri yang justru bisa menjebak ke dalam good girl syndrome.

Penyebab terbentuknya good girl syndrome

Sayangnya, penyebab seseorang terjebak dalam sindrom good girl ini bisa jadi karena lingkaran terdekatnya yaitu keluarga. Sejak kecil, prinsip demi prinsip ditanamkan yang membuat mereka menganggap perempuan baru dianggap baik apabila mengikuti aturan.

BACA JUGA :Video Seorang Pria Menangkap Kuntilanak, Kakinya Mengambang dan Kukunya Hitam Bikin Merinding

Lebih jauh lagi, kata sifat yang digunakan untuk menggambarkan perempuan baik adalah:

  • Penyayang
  • Hangat
  • Ceria
  • Berbicara lemah lembut
  • Loyal


Sementara, kata sifat yang digunakan untuk menggambarkan laki-laki adalah:

  • Mandiri
  • Dominan
  • Percaya diri
  • Berani mengambil keputusan

BACA JUGA : Cara Membuat Keripik Singkong Renyah Bebas Msg dan Tidak Keras

Artinya, perempuan lebih dianggap good girl ketika mereka bersikap lemah lembut sementara laki-laki disukai apabila karakternya kuat. Dominasi laki-laki terhadap perempuan ini mengakar begitu kuat. Lihat saja bagaimana patriarki sudah tertanam.

Kembali ke lingkaran terdekat yaitu keluarga, tidak sedikit yang menanamkan anggapan bahwa anak perempuan lebih matang secara emosional ketimbang anak laki-laki. Ketika sudah duduk di bangku sekolah, mereka juga dituntut lebih matang secara akademis.

Saat sudah bekerja pun, perempuan dianggap baik ketika bersikap menyenangkan kepada orang lain. Sayangnya, seluruh good girl syndrome ini justru bisa berakibat buruk bagi kesehatan mental.

BACA JUGANobar Sepakabola Piala Menpora

Ciri-ciri good girl syndrome

Orang yang mengalami good girl syndrome biasanya takut mengecewakan orang lain. Mereka cenderung menurut dan lebih banyak diam karena khawatir pendapatnya akan menyakiti orang lain.

Itu baru sedikit contoh dari ciri-ciri good girl syndrome. Penanaman nilai yang sangat kuat sejak kecil terkadang membuat orang-orang tidak sadar bahwa mereka hidup untuk memenuhi harapan orang lain di sekitarnya.

Berikut adalah ciri-ciri lain yang menandakan bahwa Anda mengalami good girl syndrome.

  • Selalu takut mengganggu atau membuat kesal orang lain.
  • Perfeksionis dan selalu dituntut untuk berprestasi.
  • Bangga pada diri sendiri saat bisa membantu orang lain meskipun merasa tidak nyaman.
  • Sulit mengatakan tidak dan mengungkapkan apa yang Anda inginkan.
  • Terlalu terikat pada jadwal dan rutinitas yang ada.
  • Menghindari konflik karena merasa tidak nyaman dengannya.
  • Menaati aturan sampai ke hal-hal yang paling kecil.
  • Cemas saat menghadapi perubahan yang tidak dapat diperkirakan.

BACA JUGA:Cara Daftar BPJS Ketenagakerjaan Secara Ofline dan Online .

Bahaya good girl syndrome
Bagi yang terjebak dalam good girl syndrome, segera hentikan sebelum terlambat. Sebelum mencari tahu bagaimana caranya, kenali dulu bahaya-bahaya dari sindrom ini seperti:

1. Tidak berani berkata tidak
Kerap kali karena tuntutan menjadi perempuan yang menyenangkan dan lemah lembut, batasan antara diri sendiri dan orang lain menjadi kabur. Bisa saja, sindrom ini membuat seorang individu tidak berani berkata tidak meski kondisinya tidak memungkinkan.
Lama kelamaan, kebiasaan ini bukan hanya membuat kewalahan tapi juga membuat perencanaan menjadi kacau. Waktu, energi, dan sumber daya lain yang seharusnya dialokasikan untuk diri sendiri justru tidak terselesaikan karena harus menyanggupi permintaan orang lain.

2. Dibelenggu ketakutan
Tak salah lagi, bahaya paling utama dari good girl syndrome adalah terbelenggu dalam ketakutan. Segalanya bisa menjadi sumber ketakutan sekaligus kekhawatiran karena pemahaman yang ditanamkan sejak dulu. Padahal, belum tentu ketakutan itu terbukti.
Lebih jauh lagi, ketakutan ini akan membuat seorang individu merasa terintimidasi terhadap orang yang lebih kuat. Sangat mungkin ketakutan ini sudah tertanam di alam bawah sadar dan menjadi hal yang tak terhindarkan.

BACA JUGA: Ada Kabar Vicky Prasetyo Mengaku Memiliki Anak dari Wanita Lain, Setelah Menikah, Siapa Dia?

3. Menjadi sosok yang lemah
Seharusnya, konsep good girl tidak melulu seputar sosok lemah lembut. Justru, perempuan kuat adalah hal yang lebih baik. Ketika merasa lemah, seorang perempuan bisa saja tidak berani menyuarakan apa yang ada di benak mereka.
Bukan hanya itu, hal ini juga berlaku dalam konteks kekerasan baik verbal, fisik, maupun seksual. Terjebak dalam good girl syndrome dapat membuat perempuan sulit untuk menolak atau angkat bicara.

4. Rentan dimanipulasi
Berbuat baik dan menolong orang lain adalah hal positif, itu betul. Namun, bedakan dengan taktik manipulasi yang bisa dilakukan orang lain kepada mereka yang tampak seperti good girl. Mengingat mereka sangat jarang – atau bahkan tidak pernah – berkata tidak, ini justru bisa dimanfaatkan oleh orang yang tidak punya empati.
Bahkan, siklus ini bisa terus terjadi dan berulang. Mungkin, individu yang dimanipulasi sebenarnya tahu bahwa kondisi ini tidak sehat. Namun, lagi-lagi tidak ada keberanian untuk menolak.

5. Menjadi terlalu naif
Orang yang dibesarkan dengan segala konsep tentang good girl bisa jadi memandang dunia dengan kacamata terlalu naif. Semua orang dianggap memiliki karakter yang sama. Padahal, di dunia ini ada beragam karakter orang, baik yang baik maupun tidak.
Sayangnya kenaifan ini bisa membuat seorang individu tidak bisa bisa beradaptasi dengan cepat ketika masuk ke lingkungan yang di luar ekspektasi. Mereka bisa jadi mengalami culture shock dan tidak tahu bagaimana harus bersikap.

Editor: Rony
    Bagikan  

Berita Terkait