Fatmah Calon Haji Asal Majalengka, Usia 93 Tahun, Begini Tekadnya

Berita —Jumat, 17 May 2024 11:34
    Bagikan  
Fatmah Calon Haji Asal Majalengka, Usia 93 Tahun, Begini Tekadnya
Fatmah, salah satu calon jemaah haji (Clhaj) asal Kabupaten Majalengka diberikan anugerah Ilahi berupa usia panjang yakni mencapai 93 tahun. Ia merupakan calon jamaah haji tertua di Kabupaten Majaleng

POSTPANGANDARAN.COM - Fatmah, salah satu calon jemaah haji (Clhaj) asal Kabupaten Majalengka diberikan anugerah Ilahi berupa usia panjang yakni mencapai 93 tahun. Ia merupakan calon jamaah haji tertua di Kabupaten Majalengka yang berangkat tahun 2024 ini.

Diusianya yang sudah uzur ini, Nenek Fatmah mendapat panggilan ke tanah suci tahun 2023 setelah mendaftar pada tahun 2016, namun karena  pada saat itu dia belum siap, akhirnya baru tahun 2024 ini, baru bisa berangkat.

Meskipun diusianya yang sudah hampir satu abad, Nenek Fatmah terlihat masih bugar dan semangat. Ia sangat senang dan bersyukur bisa berkesempatan berangkat menunaikan ibadah haji tahun ini.

Walaupun hidup sendiri karena sang suami tercinta telah mendahului menghadap Sang Pencipta, wanita asal Desa Ranji Kecamatan Kasokandel Kabupaten Majalengka ini, masih semangat mengisi kesehariannya dengan melakukan praktek pengobatan tradisional terapi bekam di rumahnya.

Fatmah selalu membantu tetangga dan orang-orang di sekelilingnya yang datang ke rumah minta untuk diterapi. Ia tak pernah menargetkan harga kepada pasiennya, berapapun yang mereka berikan, ia terima dengan ikhlas.

Baca juga: Masyarakat Keluhkan Jalan Raya Cicalengka Kabupaten Bandung yang Rusak Parah

Baca juga: Polisi Tetapkan Sopir Bus Putra Fajar sebagai Tersangka Kecelakaan Maut di Ciater Subang

Baca juga: Persib Bandung Kontra Bali United, Coach Bojan Hodak : Ini Pertandingan yang tidak Mudah

“Ya sehari kadang dapat 50 sampai 100 ribu, itu juga kalau ada pasien yang datang minta untuk diterapi,” kata Fatmah saat ditemui di rumahnya.

Hasil dari praktek pengobatan selama belasan tahun, Fatmah simpan dan ditabungkan untuk Ongkos Naik Haji (ONH). Awalnya Fatmah hanya bekerja serabutan sebagai buruh tani, setelah suami pertamanya meninggal, kemudian ia belajar pengobatan terapi bekam dari suaminya yang kedua, dan setelah suami yang keduanya meninggal, Fatmah terus melanjutkan praktek pengobatan alternatif tersebut untuk memenuhi kebutuhan sehari harinya.

Maemunah (38) anak bungsu Nenek Fatmah mengatakan, Ibunya berangkat ke tanah suci bersama cucunya yang kebetulan tahun 2024 ini sama sama berangkat haji.

 “Alhamdulillah Nenek bisa berangkat bersama cucunya karena kebetulan juga berangkat tahun ini,” ujar Maemunah.

Maemunah menceritakan biaya untuk mendaftar haji Ibunya diperoleh dari menabung selama belasan tahun dan baru mendaptar haji pada tahun 2016 dengan modal awal 30 juta rupiah.

“Mendaptar haji sekitar tahun 2016, hasil dari tabungan ibu selama beberapa tahun, dari tahun 2016 itu, nenek melanjutkan menabung ddan mengajukan dana talang ke bank CIMB. Lalu ketika ada panggilan prioritas untuk lansia, akhirnya dia menjual kebun untuk melunasi ONH nya,” jelas Maemunah.

“Saya berangkat haji semata-mata untuk ibadah,” tutur Fatmah.

 

“In Syaa Allah saya masih kuat untuk jalan, dan melakukan ibadah disana”, pungkas Fatmah dengan senyuman yang bahagia. (ast)

								
    Bagikan  

Berita Terkait