Puluhan Santri dan Remaja Desa Langkaplancar Gelar Dialog dan Silaturahim

Berita —Kamis, 20 May 2021 23:15
    Bagikan  
Puluhan Santri dan Remaja Desa Langkaplancar Gelar Dialog dan Silaturahim
Puluhan Santri dan Remaja Desa Langkaplancar Gelar Dialog dan Silaturahim (foto:ist)

PANGANDARAN, DEPOSTPANGANDARAN

Puluhan pemuda dan santri yang tergabung dalam Ikatan Remaja Masjid Darussa'adah (IRMADA) Dusun Cipancur, Desa Langkaplancar, Kecamatan Langkaplancar Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat menggelar dialog Pemuda dan Pertemuan Santri pada Rabu, (19/05/2021).

Kegiatan ini rutin digelar setiap tahun dan menjadi momentum pembinaan serta pengkaderan muda-mudi di Desa Langkaplancar agar bisa berperan dalam pembangunan bagi tanah kelahiran.

Dialog dan Silahturahmi dihadiri Ketua Pengurus Anak Cabang (PAC) Ansor dan Ketua Tanfidziyah MWC NU Kecamatan Langkaplancar. Kepala Desa, Ketua MUI, Ketua ranting NU Langkaplancar, Pemuda dan santri se-Desa Langkaplancar yang tersebar di berbagai pesantren.

Kegiatan tersebut diawali dengan silaturahim remaja dan santri se-desa langkaplancar dilanjutkan dengan penampilan kreasi dari remaja dan santri yang diakhiri dengan dialog dengan mengangkat tema "Aktualisasi peran pemuda dan santri dalam membangun negri"

Dialog tersebut menghadirkan tiga narasumber yang diantaranya, Encep Najmudin yang merupakan Ketua BAPEMPERDA DPRD Kabupaten Pangandaran, Kyai Ade Bayanudin sebagai Ketua Tanfidziyah MWC NU Langkaplancar dan Muhamad Komara sebagai Ketua Pengurus KNPI Kecamatan Langkaplancar.

BACA JUGA:  5 Pekerja Proyek Tersengat Listrik di Banjar, 1 Tewas dan 4 Terluka

Encep Najmudin dalam dialognya menitipkan kepada para santri bahwa kualitas santri menjadi spirit dalam berproses. Meski dalam realitanya santri selalu terbatasi oleh fasilitas dan juga kesederhanaan.

"Tetapi santri tidak boleh menurunkan kualitas diri dan harus terus berkembang," ucapnya.

Sementara itu, Muhamad Komara mengatakan, santri dan pemuda hari ini dituntut untuk tidak hanya sekedar ahli dalam pengajian.

"Maka sekecil apapun peran santri dan pemuda dalam rangka membangun negeri mulai dari desa, jangan cuma azzam (Kebulatan tekad,red) . Tapi harus muqtarinan bifi'lihi. (memaksudkan sesuatu bersamaan dengan perbuatan,red)," sebutnya.

Menanggapi motivasi yang diberikan tersebut, Ketua Tanfidziyah MWC NU Kecamatan Langakaplancar Kyai Ade Bayanudin menyampaikan, harus ada filter dan arahan agar memilih pesantren berbasis nahdlatul ulama.

"Namun apa indikatornya? Setidaknya ada IPNU dan IPPNU di dalamnya," singkatnya. (Deni)

BACA JUGA: Ketua DPR RI : RAPBN 2022 Harus Antisipasi Ketidakpastian Pandemi dan Fokus Tingkatkan Penghasilan…

Editor: Riyan
    Bagikan  

Berita Terkait