POSTPANGANDARAN, PANGANDARAN
Kemiskinan Menjadi salah satu Penyebab utama Meningkatnya Angka ODGJ (Orang Dengan Gangguan Jiwa) di Kabupaten Pangandaran.
Kepala Seksi Penyakit Tidak Menular dan Kesehatan Jiwa pada Dinas Kesehatan Kabupaten Pangandaran, Rina Veriany menyebutkan, bahwa seseorang menjadi ODGJ itu banyak faktor yang saling berkaitan.
"Dari mulai faktor kepribadian, pola pikir, kemampuan untuk mengatasi masalah, adanya gangguan otak, kondisi salah asuh, tidak diterima masyarakat jadi rangkaian seorang menjadi ODGJ," ujar Rina saat dihubungi Sabtu (27/03/2021).
Menurut dia, untuk di Kabupaten Pangandaran sendiri rata-rata dipicu ada masalah dan kegagalan dalam kehidupan serta faktor ekonomi. "Namun faktor ekonomi tidak bisa berdiri sendiri karena dapat menjadi kesatuan yang secara bersama menimbulkan gangguan jiwa," katanya.
Dia menjelaskan, setiap tahun ODGJ di Kabupaten Pangandaran mengalami peningkatan. Pada tahun 2017 tercatat 385, tahun 2018 tercatat 408, tahun 2019 tercatat 516, tahun 2020 tercatat 708. "Sebagai upaya penanganan, Pemda Pangandaran bekerjasama dengan RSJ Marzuki Mahdi secara berkala dua kali dalam satu tahun dengan masing-masing pengiriman sekitar 30 orang," terangnya.
Hasil evaluasi internal, sambung dia, hampir 70 persen ODGJ yang ditangani pulih, akan tetapi perlu ada perlakuan yang harus diperhatikan oleh pihak keluarga. "ODGJ bisa kambuh kapan pun ketika daya tahan dan kemampuan adaptasi dalam menghadapi masalah lemah," sebutnya.
Dari Kalangan Ekonomi Lemah
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pangandaran Yani Ahmad Marzuki mengatakan, penyandang gangguan kejiwaan sebagian besar dari kalangan ekonomi lemah. "Kepedulian keluarga untuk melakukan penyembuhan menjadi salah satu kendala," katanya.
Secara medis, kata Yani, kelainan gangguan jiwa disebabkan oleh psikosis dan skizofrenia sehingga seseorang tidak bisa mengendalikan emosi pada psikologinya.
"ODGJ biasanya memiliki latar belakang atas sebuah kejadian sehingga dirinya mengalami trauma dan mengganggu kenormalan berpikir dan secara psikologis mengalami perbedaan perilaku," tandasnya. (dry)
