Beginilah Kenangan Dyah Retu Badraeni Saat Menjalani Puasa Dimasa Kecil

Berita —Kamis, 22 Apr 2021 03:09
    Bagikan  
Beginilah Kenangan Dyah Retu Badraeni Saat Menjalani Puasa Dimasa Kecil
Beginilah Kenangan Dyah Retu Badraeni Saat Menjalani Puasa Dimasa Kecil (foto:ist)

POSTPANGANDARAN, PANGANDARAN

Sosok Dyah Retu Badraeni saat ini pastinya banyak di kenal orang mulai dari warga masyarakat dan juga para pejabat. Seperti diketahui Dyah Retu Badraeni merupakan salah seorang anggota DPRD Pangandaran dari fraksi Gerindra.

Namun, dibalik semua itu ada yang belum tahu kisah sosok Dyah Retu Badraeni dimasa kanak-kanaknya. Terlebih soal menjalani ibadah puasa dimasa kecilnya.

Karena setiap orang terutama kaum muslim pastinya mempunyai cerita pengalaman yang berkesan dalam menjalankan ibadah shaum. Hal tersebut memang menarik untuk diangkat karena beragam pengalaman zaman dulu tentu sangatlah berbeda dengan kondisi sekarang.

Saat dihubungi media online POSTPANGANDARAN, anggota DPRD Fraksi Gerindra Dyah Retu Badraeni itu mengaku, bahwa dirinya mempunyai pengalaman yang berkesan saat menjalani puasa dimasa kecil sewaktu kelas 6 SD pada tahun 1978 silam.

"Waktu kelas 6 SD saya berusia 11 tahun, alhamdulilah waktu itu puasanya lancar, dan yang paling saya sukai disaat usia itu yakni ngabuburit ke jalan rel kereta api di Pangandaran," ujarnya, Rabu (21/04/2021).

Selain itu, kata dia, yang menjadi kenangan dimasa kecil pada bulan ramadhan itu, ketika setiap malam sehabis solat tarawih selalu mendengar suara bedug di pukul (ngadulag,red) sama melihat cempor atau obor dari bambu dengan bahan bakar minyak tanah yang dipajang depan rumah.

BACA JUGA :Update Terbaru Penyaluran Bantuan Sosial PKH, BPNT dan BST April 2021: New DTKS Penerima Bansos…

"Itulah kenangan yang paling berkesan sekali, tapi sekarang tidak ada lagi tradisi seperti itu, padahal kegiatan itu semacam budaya saya harap jangan sampai hilang budaya tersebut," harapnya.

Dyah mengucapkan syukur masih bisa menikmati bulan ramadhan pada usia saat ini tepatnya 54 tahun disaat menjadi anggota dewan.

"Ahamdulilah di usia saat ini saya masih diberikan kesempatan menikmati ibadah puasa di bulan ramadhan tahun ini," ucapnya.

Zaman dahulu, kata dia, para orang tua tidak pernah ada iming-iming apapun dalam mendidik anak-anaknya saat menjalani puasa.

"Waktu itu orang tua bilang, belajar puasa untuk melatih diri kita, dan kalau rajin puasa katanya akan masuk surga, begitulah kata orang tua dulu jika mendidik anaknya supaya mau berpuasa," ungkap Dyah.

Sebagai anggota DPRD, Dyah menyampaikan, bahwa puasa yang merupakan rukun islam ke empat harus dipertahankan tradisi budaya nya selama bulan ramadhan.

"Tradisi ngadulag dan cempor itu merupakan budaya di bulan ramadhan, saya harap budaya itu di munculkan kembali oleh masyarakat khususnya umat muslim, tidak harus pawai yang penting budaya tersebut tidak punah," pungkasnya. ***

BACA JUGA :Ketentuan Bantuan Sosial Program Keluarga Harapan: Kategori Peserta dan Besaran Biaya yang Diterima

Editor: Riyan
    Bagikan  

Berita Terkait