POSTPANGANDARAN, PANGANDARAN
Pemilik tanah yang melakukan penutupan akses jalan berubah haluan. Padahal sebelumnya permasalahan tersebut sudah ada mediasi dan ikrar saling memaafkan antara dua belah pihak.
Kini, kabar terbaru yang diterima redaksi dari narasumber yang minta namanya di rahasiakan, bahwa pihak pemilik tanah akan memberikan jalan selebar 80 centimeter dengan syarat harus ada penggantian tembok yang dibongkar.
"Tembok yang dibongkar harus di ganti rugi, dan gak boleh di urug atau sebagainya, apabila itu dilanggar maka kesepakatan itu tidak berlaku, dan pemilik tanah akan menutup kembali akses jalan tersebut," tutur narasumber.
Bahkan, sebelum ganti rugi dibayarkan maka akses jalan tersebut tidak boleh di bongkar.
BACA JUGA :Sudah Berdamai Tapi Benteng Masih Utuh Menutupi Akses Jalan, Kok Bisa?
Diberitakan sebelumnya, Kasus penutupan akses jalan menuju rumah salah satu warga di Dusun Pamagangan Desa Karangbenda, Kecamatan Parigi, Kabupaten Pangandaran yang sempat viral di media sosial, media online dan elektronik itu sempat dimediasi dan berunjung damai.
Damainya antara pemilik lahan dan pemilik rumah yang aksesnya ditutup itu setelah pihak Pemerintahan Desa Karangbenda yang di prakarsai Kepala Desa, perangkat desa, Ketua RT,RW setempat, tokoh masyarakat dan pihak-pihak terkait melakukan mediasi pada Minggu (04/04/2021) lalu.
Namun, hingga hari ini Jumat (09/04/2021) ikrar yang dikatakan kedua belah pihak yakni pihak pemilik tanah Adah dan pihak pemilik rumah Muslih ternyata masih menyisakan sebongkah permasalahan lagi, sehingga benteng yang menutupi rumah milik Muslih masih terbentang berdiri tegak didepan rumahnya. ***
BACA JUGA :Ingin Akses Jalan Dibuka, Inilah Beberapa Syarat yang Harus Dipenuhi