POSTPANGANDARAN,- Riset menunjukan pendapatan ojek online kini pas-pasan. Berapa perbandingan tarif ojek online DI Gojek, Grab, Maxim dan inDrive?
Hasil penelitian Mahasiswa Doktoral London School of Economic (LSE) Muhammad Yorga Permana terhadap 1.000 kurir dan pengemudi ojek online (ojol) menunjukkan 66% dari mereka ingin menjadi pekerja kantoran.
Grab,Gojek, Maxim dan inDrive menerapkan skema bagi hasil kepada mitra pengemudi taksi dan ojek online alias ojol berkisar 5% hingga 20%. Kementrian Perhubungan atau Kemenhub memang membatasi komisi maksimal 20%.
Gojek
Besaran biaya bagi hasil kepada Gojek.Namun belum ada tanggapan.
Akan tetapi, mitra pengemudi ojek online alias ojol menyebutkan besarannya. Potongannya lebih dari 20%.
Grab
Grab menerapkan besaran komisi yang sama dengan gojek.
“Setiap mitra pengemudi yang menerima pekerjaan akan dikenakan potongan komisi 20% dari tariff total,” kata Grab di lama resmi. “Setiap pekerjaan yang anda terima akan langsung dipotong atau diambil dana dari saldo dompet kredit.”
Baca juga: Sinopsis Aku Tahu Kapan Kamu Mati: Desa Bunuh Diri
InDrive
InDrive mengenakan komisi 10.55% per transaksi mitra pengemudi taksi dan ojek online. Ini termasuk untuk layanan berbagi tumpangan atau ride hailing, pengantaran barang, dan lainnya.
Maxim
Maxim mengenakan biaya bagi hasil atau komisi lebih rendah dari Gojek dan Grab, yakni 5% - 15%.
Besaran komisi 15% biasaya di Jakarta. Meski begitu, ada beberapa tempat di Jakarta yang menerapkan biaya bagi hasil 5% - 10%. Dengan begitu, pendapatan mitra pengemudi taksi dan ojek online bisa lebih besar.
Pengemudi hanya dikenakan komisi 5% jika melakukan promosi untuk perusahaan. Misalnya, branding logo aplikasi di mobil atau motor, serta menggunakan jaket dan hlem perusahaan. Maxim juga tidak mengenakan biaya jasa Aplikasi.
Jadi, Menurut Kamu Mana yang Lebih Murah? (siska septiani)