POSTPANGANDARAN,- Demam berdarah dengue (DBD) disebabkan oleh infeksi virus dengue yang masuk ke dalam tubuh manusia melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Nyamuk ini bertelur dan berkembang biak di genangan air, sehingga banyak terdapat pada musim hujan
Di Indonesia sendiri, wabah DBD biasanya akan mulai meningkat saat pertengahan musim hujan, dan digolongkan sebagai kejadian luar biasa (KLB). Hal ini lantaran musim hujan di Indonesia berlangsung cukup lama, yaitu antara bulan Oktober hingga Februari. Alhasil, tempat-tempat perkembangbiakan nyamuk semakin bertambah akibat curah hujan yang tinggi.
Nah, saat ini Indonesia sudah memasuki musim penghujan sehingga rentan akan penyebaran DBD. Maka dari itu, sebaiknya ketahuilah beberapa cara yang bisa dilakukan guna mencegah DBD. Penasaran apa saja? Yuk simak informasinya di sini!
Cara Efektif Mencegah DBD
Tidak ada vaksin yang dapat melindungi seseorang dari demam berdarah dengue. Maka menghindari gigitan nyamuk aedes aegypti merupakan cara paling efektif untuk mencegah DBD. Dilansir dari laman resmi Kementerian Kesehatan RI, pencegahan DBD dapat dilakukan melalui PSN 3M Plus. Nah, berikut adalah penjabarannya:
- Menguras
Kamu harus rutin membersihkan atau menguras berbagai tempat yang menjadi penampungan air. Contohnya seperti bak mandi, kendi, toren air, ember, dan tempat yang berpotensi menampung air lainnya. Di samping itu, dinding bak maupun tempat penampungan air lainnya juga perlu digosok. Tujuannya agar dapat membersihkan sekaligus membuang telur nyamuk yang menempel erat pada dinding wadah air tersebut.
Ketika musim hujan sedang berlangsung, kegiatan ini perlu dilakukan setiap hari untuk memutus siklus hidup nyamuk. Sebab, nyamuk penyebab DBD dapat bertahan di tempat kering selama enam bulan lamanya.
- Menutup
Selain dibersihkan, wadah atau tempat yang berfungsi atau berpotensi menampung air juga perlu ditutup. Tak hanya menutupnya ketika sedang tidak digunakan, kamu juga perlu mengubur barang bekas di dalam tanah. Sebab, beberapa benda rongsok yang kotor berpotensi menjadi sarang nyamuk aedes aegypti.
- Memanfaatkan Kembali Limbah
Selain menguras dan menutup, kamu juga perlu memanfaatkan kembali limbah barang bekas yang dapat didaur ulang. Di samping itu, disarankan juga untuk memanfaatkan kembali atau mendaur ulang barang rongsok. Terutama benda-benda bekas yang berpotensi menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk demam berdarah.
Baca juga: Waspada! 8 Warga Kota Cimahi Telah Terdampak DBD
Sementara itu, yang dimaksud dengan Plus-nya pada PSN 3M Plus adalah bentuk upaya pencegahan tambahan, seperti:
- Memelihara ikan pemakan jentik nyamuk.
- Menggunakan obat anti nyamuk.
- Memasang kawat kasa pada jendela dan ventilasi.
- Gotong royong membersihkan lingkungan.
- Periksa tempat-tempat penampungan air.
- Meletakkan pakaian bekas pakai dalam wadah tertutup.
- Memberikan larvasida pada penampungan air yang susah dikuras.
- Memperbaiki saluran dan talang air yang tidak lancar.
- Menanam tanaman pengusir nyamuk.
Ketahui Gejala Demam Berdarah
Pada banyak kasus, demam berdarah dengue tidak menimbulkan tanda atau gejala pada tahap awal. Namun, gejala demam berdarah biasanya baru muncul dalam empat hingga tujuh hari setelah gigitan nyamuk. Berikut adalah beberapa gejala DBD yang dapat muncul, antara lain:
- Demam tinggi secara tiba-tiba dan bisa mencapai 40 derajat Celsius.
- Sakit kepala.
- Nyeri pada otot, tulang, dan sendi.
- Mual.
- Muntah.
- Rasa sakit di belakang mata.
- Pembengkakan kelenjar getah bening.
- Munculnya bintik-bintik merah pada kulit sebagai gejala khas.
Umumnya demam tinggi yang melanda pengidap DBD akan turun selama beberapa waktu. Namun, demam tersebut akan kembali kambuh di masa mendatang. Nah, kondisi tersebut yang menyebabkan DBD sering kali sulit terdeteksi karena disalahartikan sebagai penyakit lain, seperti flu atau tipes.
Itulah penjelasan mengenai beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegah DBD. Mulai dari rutin membersihkan atau menguras tempat penampungan air, hingga memanfaatkan kembali limbah. Selain itu, beberapa cara lain juga dapat dilakukan guna memaksimalkan pencegahan DBD. Salah satunya adalah menggunakan obat anti nyamuk semprot atau oles pada kulit yang tidak tertutup pakaian.
Baca juga: Tol Cisumdawu Diresmikan Ridwan Kamil: Pembebasan Lahan Makan Waktu Panjang dan Berliku