Kisah Sewu Dino, Bagian Akhir

Horor —Jumat, 18 Nov 2022 14:01
    Bagikan  
Kisah Sewu Dino, Bagian Akhir
Ilustrasi.* (FOTO: Pinterest)

POSTPANGANDARAN,- Sugik diam…. 

“aku sing nandur pasak jagor nang omahe keluarga Kuncoro. Aku sing berkhianat nang keluarga iki. Aku wedi Sri. Sampe sak iki, nek iling iku, aku kudu nangis”

(aku yang menanam pasak jagor di rumah keluarga Kuncoro, aku yang berkhianat pada keluarga ini, aku takut Sri. Bila ingat itu, aku ingin menangis rasanya)

“mbah Tamin sing mekso, nek igak, anak bojoku bakal nerimo kirimane” (mbah Tamin yang memaksaku, bila tidak, anak isteriku yang akan menerima kiriman dari beliau)

Sri tidak habis pikir, sekarang, kepingin puzzle tu selesai sudah. Itu adalah kali terakhir Sri berhubungan dengan keluarga Atmojo.

Baca juga: Jadwal Wakil Indonesia di Babak Perempat Final Australian Open 2022

Sudah sebulan lebih ia tidak mendapatkan kabar itu lagi. Sampai, di suatu pagi ia mendengar seseorang mengetuk pintu.

Bapak pergi keluar untuk memeriksa. Namun, ia tidak kunjung kembali. Sri pun pergi memeriksanya. Ia mendapati bapak memegang sebuah kresek hitam besar.

Mata bapak melotot kaget. Melihat isi kresek itu. Ketika Sri merebutnya, ia langsung tahu apa itu.

Uang..

Uang yang memenuhi kantung keresek itu. Baru saja di tinggalkan atau sengaja ditinggalkan di rumah ini.

Melihat itu, Sri pun membawa uang itu. Bapak coba menghentikan Sri. Namun, Sri keras kapala. Ia membuang ke pembuangan sampah. Mengatakan kepada bapak agar tidak mengambilnya lagi. Bila tidak ingin, ia terjerat lagi dalam lingkaran keluarga Atmojo.

TAMAT… (Bersumber dari Twitter @simplem81378523 / PARISAINI R ZIDANIA)

Baca juga: Australian Open 2022: 4 Wakil Indonesia Melaju ke Babak Perempat Final

Editor: Zizi
								
    Bagikan  

Berita Terkait