Kisah Sewu Dino, Bagian 32

Horror —Rabu, 16 Nov 2022 14:35
    Bagikan  
Kisah Sewu Dino, Bagian 32
Ilustrasi.* (FOTO: Pinterest)

POSTPANGANDARAN,- Sri yang mendengar pun menegang..

“Kuncoto, opo iku keluarga sing njengan babat, sampe meniko wani gawe awake dewe nganggo mbales keluarga njenengan” (Kuncoro, apakah itu nama keluatga yang semuanya sudah anda habisi, dan untuk membalasnya, ia sampai rela menggadaikan nyawanya biar keluarga anda menerima balasan)

Mbah Krasa menatap Sri, ia tersenyum. Sudut bibirnya seakan memuji dan memberi pujian betapa Sri pintar dalam menghubungkan semua ini. hanya dengan mengiat batin antara Sri dan Kunciri, Sri langsung tahu semuanya.

“teros” (lalu?) kata mbah Krasa menunggu kejutan lainnya dari Sri.

“Sengartutih lan Banarogoh iku Nguni ingu-inguan njenengan, sing njenengan mbabat nyiwo keluarga Kuncoro. Tapi, keturunane sing ragil, nyekel Banarogoh ben Sengartutih isok nyikso Dela. Gantine, de’e sing nerima duso iki” (Sengartutih dan Banaragoh adalah peliharaan anda. Anda jadikan alat untuk menghabisi keluarga Kuncoto. Tapi ripanua, keturunan terakhirnya bisa menangkap Banarogoh. Menggunakannya agar Sengartutih bisa menyiksa Dela. Sebagai gantinya, ia menerima semua dosanya)

Mbah Krasa pun tersenyum lalu tertawa. Ia terhibur dengan semua ucapan Sri. Ia pun bertanya.

Baca juga: Jadwal Wakil Indonesia di Australian Open 2022 Hari Kedua

“Mati nang kene, opo nang omah ndok?” (kamu mau mati disini apa kalau sudah sampai dirumah?)

Sri hanya diam dan tidak mengatakan apapun lagi.

“koen bakal tetep urip kok nduk. Mbah wes yakin, koen iku sing paling bedo ambek liyane, nyowomu gak onok regane gawe aku, nanging, ojok sampe onok sing erok sak durunga mbah sedo, ngerti ndok”

(kamu, akan tetap hidup. Mbah sudah yakin. Sedari awal kamu yang paling berbeda dibandingkan yang lain. Nyawamu tidak ada harganya bagiku. Tapi, jangan di ceritakan kepada siapapun. Sebelum saya meninggal, mengerti?)

“kabeh menungso iku ra isok di tebak yp nduk. Jahat gak jahat. Menungso nduwe dalapatur sing gak isok rumongso mok gerabak sak enake, sak iki, awakmu, jek melok aku opo igak?”

(semua manusia itu sama, tidak tertebak. Berkata jahat atau tidak. Tetap saja manusia punya tujuannya sendiri tidak akan bisa kamu jangkau seenaknya saja. Sekarag. Saya tanya, kamu masih mau ikut saya atau tidak?) tanya mbah Krasa, ia menunggu jawaban…. (Bersumber dari Twitter @simplem81378523 / PARISAINI R ZIDANIA)

Baca juga: Australian Open 2022: Rekap Hasil Wakil Indonesia di Babak Pertama

Editor: Zizi
								
    Bagikan  

Berita Terkait