POSTPANGANDARAN, PANGANDARAN
Puluhan massa dari Forum Umat Islam Pangandaran beraudiensi dengan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat. Mereka menyampaikan beberapa tuntutan.
Juru bicara Forum Umat Islam Pangandaran, Nana Nasirin menyampaikan, bahwa pihaknya datang ke DPRD hanya untuk menyampaikan beberapa hal terkait pelaksanaan bulan suci ramadhan.
"Poin-poin yang kami sampaikan diantaranya penertiban warung remang-remang dan juga cafe (tempat hiburan) di bulan Ramadhan.Kemudian peredaran miras harus ditindak, dan penyakit masyarakat," ujarnya.
Menurut dia, jangan sampai ada warung yang terang-terangan buka di bulan puasa dan jangan sampai penjual miras juga menjajakan daganganya di bulan ramadhan.
"Jangan sampai ada yang makan diruang terbuka, kalau ada harus ditindak," pintanya.
BACA JUGA :Cara Lengkap Pendaftaran PKN STAN 2021, Dibuka Sampai 30 April 2021
Kata dia, bahkan ditempat wisata juga ada yang suka menjual miras layaknya jualan pecel.
seperti itu harus ditertibkan.
"Jangan sampai, anak-anak kecil melihat miras dijual bebas. Takut nanti anak-anak kita malah jadi pemabuk," katanya.
Selain minta penertiban warung nyemen dan minuman keras di bulan ramadan, pihaknya juga meminta pembebasan pentolan FPI Habib Rizieq,
"Penindakan terhadap pelanggar prokes tanpa pandang dulu dan juga pengusutan secara tuntas terkait pembunuhan enam Laskar FPI," tegasnya.
Sementara itu, anggota DPRD Kabupaten Pangandaran Solihudin mengatakan bahwa pihaknya menerima aspirasi tersebut dan akan disampaikan kepada pihak terkait.
"Aspirasinya kami terima, tapi untuk selanjutnya tentu bisa lewat pimpinan DPRD," singkatnya. ***
BACA JUGA :Video Viral! Tukang Kerupuk Kena Hipnotis di Pinggir Jalan
