Info Terbaru Slamet Suradio, Masinis dalam Kecelakaan Kereta Api Tragedi Bintaro 1987

Berita —Selasa, 9 Jan 2024 11:45
    Bagikan  
Info Terbaru Slamet Suradio, Masinis dalam Kecelakaan Kereta Api Tragedi Bintaro 1987
Info Terbaru Slamet Suradio, Masinis dalam Kecelakaan Kereta Api Tragedi Bintaro (foto/ist)

POSTPANGANDARAN.COM -  Kecelakaan kereta api terburuk sepanjang sejarah di Indonesia pada tahun 1987, yaitu tabrakan KA Rangkas (KA 225) dan KA Merak (KA 220) di Bintaro.

Ratusan jiwa meninggal karena kecelakaan yang dikenal sebagai Tragedi Bintaro 1987 itu. Tragedi Bintaro 1987 terjadi saat kereta dikemudikan oleh masinis bernama Slamet Suradio. Sang masinis selamat dari kecelakaan tersebut.

Slamet Suradio merupakan masinis yang telah mengabdi selama 20 tahun sebelum mimpi buruk terjadi pada 19 oktober 1987. Gegara Tragedi Bintaro, ia harus mendekam dipenjara selama lima tahun dan setelah bebas dari penjara ia harus kehilangan pekerjaanya.

Lantas, bagaimana kabar Slamet Suradio setelah Tragedi Bintaro 1987?

Slamet Suradio memutuskan pulang ke kampong halamannya di Purrwerejo, Jawa Tengah, setelah bebas dari penjara.

Di saana, ia berusaha menyambung hidup dengan berjualan rokok di dekat Stasiun  Kutoarjo.

Selain itu, Slamet Suradio juga ditinggal istrinya, Kasni, yang menikah lagi dengan seorang masinis. Sang istri pergi meninggalkannya saat Slamet menjalani hukuman penjara.

Kasni kabarnya memilih meninggalakan Slamet lantaran nafkah yang ia terima tidak cukup untuk membiayai tujuh buah hatinya.

Kini, Slamet Suradio sudah berusia 84 tahun. Ia masih tinggal di kediamannya di Purworejo.

Melansir dari tayangan YouTube Narasi, Slamet dalam keadaan sakit dan harus dipapah saat berjalan. Nada bicaranya juga berat. Dengan keadaannya saat ini, Slamet Suradio hanya berharap pemerintah dapat memenuhi hak pensiunnya dan mengembalikan nama baiknya.

Baca juga: Akademi Garudayaksa MoU dengan Aspire Academy Qatar

"Kepada Bapak Presiden Jokowi, saya minta (hak) pensiun. Itu saja, karena yang satu tim dengan saya mendapat pensiunan semua. Saya kan tidak salah, kenapa saya tidak mendapatkan pensiun?" ujar Slamet Suradio.

Ia kemudian menunjukkan KBD atau Kartu Bukti Diri yang menurutnya membuktikan bahwa dirinya masih diakui sebagai masinis.

"Kenapa saya nggak dapat uang pensiun? Yang berbuat salah, malah dapat," pungkasnya.

Baca juga: Ini dia Profil Julian Dwi Setiono, Masinis Korban Kecelakaan Kereta Api Cicalengka

Editor: Admin s
    Bagikan  

Berita Terkait