Harga Tinggi, Penderes di Pangandaran Alih Profesi Produksi Gula Kristal

Berita —Senin, 3 May 2021 05:31
    Bagikan  
Harga Tinggi, Penderes di Pangandaran Alih Profesi Produksi Gula Kristal
Harga Tinggi, Penderes di Pangandaran Alih Profesi Produksi Gula Kristal, proses pembuatan gula semut (foto: Deni)

DEPOSTPANGANDARAN, PANGANDARAN

Harga gula kristal atau yang lebih dikenal gula semut saat ini harganya menembus di angka Rp 17.000 ribu rupiah per kilogram. Maka, banyak penderes nira yang setadinya memproduksi gula koin (batok) kini beralih profesi memproduksi gula kristal atau gula semut.

Salah satunya yang lakukan oleh Nopi salah seorang penderes nira asal Dusun Sindangkasih, Desa Banjarharja, Kecamatan Kalipucang Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat.

Nopi mengaku, alasan dirinya beralih profesi memproduksi gula semut lantaran harganya lebih tinggi dibanding dengan harga gula koin (batok,red).

"Harga gula kristal (semut) saat ini mencapai Rp 16.000 sampai Rp 17.000 ribu rupiah per kilogram, sedangkan gula batok harganya hanya Rp 9000 ribu per kilogram," ujarnya kepada DEPOSTPANGANDARAN, Minggu (02/05/2021).

BACA JUGA :Cegat Pemudik Masuk Sukabumi, Ratusan Kendaraan Diperiksa Polisi

Memang, kata dia, dalam proses pembuatan gula semut membutuhkan tenaga exstra lebih lantaran susah jika dibandingkan dengan pembuatan gula batok

"Pembuatan gula semut harus terampil dan prosesnya panjang tidak seperti gula batok yang setelah dimasak bisa langsung dicetak. Sedangkan pembuatan gula semut harus dihaluskan dengan batok kelapa, disaring, dioven hingga kadar airnya berkisar 2- 4 persen,” paparnya.

Dalam setiap harinya, Nopi memanjat sebanyak 35 hingga 40 batang pohon kelapa, menyadap cairan bening yang keluar dari bunga kelapa yang pucuknya belum terbuka atau lebih dikenal sebagai air nira. (Deni)

BACA JUGA :Ramalan Zodiak Hari Ini Senin 3 Mei 2021, Taurus Gak Munafik, Sagitarius Butuh Bantuan

Editor: Riyan
								
    Bagikan  

Berita Terkait