Tembus 12 Desa dan 6 Kecamatan di NTT yang Terisolasi Akibat Banjir Bandang, Siapkan 3 Helikopter

Berita —Selasa, 6 Apr 2021 10:35
    Bagikan  
 Tembus 12 Desa dan 6 Kecamatan di NTT yang Terisolasi Akibat Banjir Bandang, Siapkan 3 Helikopter
Suarabaru

POSKOTAJABAR, FLORES. 

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB), Doni Monardo, mengatakan akan mengirimkan helikopter untuk penyaluran bantuan daerah yang terisolasi. Tiga helikopter yang disiapkan untuk melaksanakan hal tersebut.

Operasi yang akan dilakukan menggunakan helikopter itu, untuk menyalurkan banytuan ke 12 desa dan 6 kecamatan yang tersebar di 3 kabupaten di Nusa Tenggara Timur (NTT) masih terisolasi akibat banjir bandang.  

Wakil Gubernur (Wagub) NTT, Joseph Nae Soi, mengatakan, enam desa yang terisolasi berada di Kabupaten Malaka, dan enam desa lainnya berada di Kabupaten Flores Timur. Sedangkan, enam kecamatan yang terisolasi berada di Kabupaten Sabu Raijua.

BACA JUGA: Sinopsis Ikatan Cinta Selasa 6 April 2021, Aldebaran Ungkapan Reyna Anak Kandung Andin, Reaksi Andin Begini!

,

"Masih terisolasi Malaka ada 6 desa, jembatan putus di Kabupaten Malaka. Di Flores Timur, Adonara ada beberapa desa, sekitar 6 desa terisolasi karena longsoran. Tidak bisa lewat motor. Sabu Raijua 6 kecamatan terisolasi, jalan putus. Itu yang saya bisa beri info sementara," kata Joseph.

Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB), Doni Monardo, mengatakan akan mengirimkan helikopter untuk penyaluran bantuan daerah yang terisolasi. Sejauh ini ada tiga helikopter yang disiapkan untuk melaksanakan hal tersebut.

"Daerah terisolir akan kita dukung dengan heli, untuk beri bantuan makanan, minuman, dan lainnya akan kita prioritaskan dengan heli. Sementara, 3 unit digerakkan. Kalau kurang, nanti disiapkan lagi termasuk dari Mabes TNI dan Polri kita harap bisa beri bantuan heli," kata Doni.

BACA JUGA: Tim SAR Gabungan Terkendala dengan Cuaca Menemukan Satu Korban

Doni juga mengungkapkan, pencarian terhadap korban hilang masih akan dilakukan oleh tim SAR dibantu TNI, Polri, dan masyarakat setempat. Ia berharap, korban yang hilang dapat segera ditemukan.

"Pencarian ini prioritas kita, baik manual atau pakai alat harus saling melengkapi. Kalau alat belum tersedia, manual bisa kita upayakan pakai tenaga TNI, Polri, SAR, dan masyarakat di

Editor: Rony
								
    Bagikan  

Berita Terkait