Trevel Gelap Perbatasan Jateng-Jabar Tetap Beroperasi Saat Larangan Mudik 2021, PT Jasa Raharja Tidak akan Menjamin

Berita —Jumat, 7 May 2021 16:21
    Bagikan  
Trevel Gelap  Perbatasan Jateng-Jabar Tetap Beroperasi Saat Larangan Mudik 2021, PT Jasa Raharja Tidak akan Menjamin
Puluhan Kendaraan Diputarbalikan di Pos Pancimas Perbatasan Jabar-Jateng (foto:iqbal)

INFO MUDIK, DEPOSTPANGANDARAN

Larangan mudik lebaran 2021 memang menjadi hal yang masih diperbicnangkan oleh kmasyarakat saat ini, dengan adalanya larang tersebut pemerintah diwajibkan untuk tidak mudik ditanggal 6 hingga 17 Mei 2021.

Kendati demikan larang mudik telah diberlakukan dan dimajukan menjadi tanggal 6 Mei 2021.

Hal ini dibarengi dengan penjagaan pos-pos dititik jalan yang dilewati para pemudik di berbagai tempat.

Petugas posko pemantauan mudik di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah nyaris tak menemukan pemudik di hari pertama larangan mudik, 6 Mei 2021. jalur selatan adalah salah satu jalur paling padat tiap menjelang lebaran.

Memang, beberapa pemudik dipaksa putar balik. Namun, jumlahnya tak terlampau signifikan.

Baca juga: Misteri Situs Gunung Padang Jawa Barat, Megalitik Terbesar Benarkah Tempat Pesugihan?

Baca juga: Arti Ketupat Dalam Filosofi Jawa, Mengakui Kesalahan dan Empat Tindakan

Usut punya usut, penjual jasa transportasi tetap beroperasi meski secara rahasia. Travel gelap menurunkan penumpang sebelum posko perbatasan, di Jawa Barat.

Lantas, penumpang turun dan melintasi perbatasan dengan ojek. Setelah masuk ke wilayah Jawa Tengah, pemudik dijemput oleh travel gelap lainnya, dan diantar sampai tujuan.

Tulus mengatakan penyekatan dilakukan di lima titik perbatasan, yakni dua titik perbatasan provinsi Jateng dengan Jabar, dua titik antarkabupaten, dan satu titik jalur transportasi laut atau sungai.

Penyekatan dilakukan mulai Kamis dinihari, pukul 00.00 WIB seturut berlakunya larangan mudik antara 6-17 Mei 2021 ini.

"Mulai dari Jetis, Sampang, Mergo, sama Patimuan, dan yang satu, yang lintas sungai, di Sleko. Yang Sleko, rata-rata itu adalah pelintas lokal,” katanya, Kamis (6/5).

Baca juga: Ikatan Cinta Malam Ini, Aldebaran Ungkap Kebohongan Elsa Buang Reyna ke Panti Asuhan

Baca juga: Makanan Enak, Cara Membuat Nasi Liwet Sunda Rice Cooker Komplit Sederhana

Tulus mengemukakan, dalam penyekatan ini tim gabungan fokus kepada kendaraan pribadi, angkutan dan bahkan sepeda motor. Namun aneh, dalam kegiatan ini belum ditemukan pemudik. Kebanyakan adalah pelintas lokal.

Dia mengakui, tim gabungan juga menemukan bus beroperasi, namun sudah berizin Kementerian Perhubungan. Adapun penumpangnya sudah mengantongi keterangan sehat dan bebas Covid-19 serta memiliki surat jalan tugas.

nihilnya pemudik di perbatasan Cilacap dari arah barat ini diduga juga lantaran tiap kabupaten dan kota di Jawa Barat juga melakukan penyekatan. Dengan begitu, pemudik dari arah Jakarta dan kota-kota besar lain di sisi barat sudah diputar balik sebelum tiba di perbatasan Jateng via Cilacap.

Sementara itu PT Jasa Raharja (Persero) tidak akan menjamin penyaluran santunan untuk korban kecelakaan yang merupakan penumpang travel gelap. Pasalnya, travel gelap tidak terdaftar secara resmi di Kementerian Perhubungan (Kemenhub) sebagai moda angkutan umum. Direktur Utama Jasa Raharja Budi Rahardjo Slamet mengatakan, pihaknya hanya menyalurkan santunan kepada korban kecelakaan yang berstatus sebagai penumpang dari agen travel resmi.*RS


Editor: Ajeng
								
    Bagikan  

Berita Terkait