Asal Usul Wisata Situ Patenggang di Jawa Barat, Konon Terdapat Hutan Larangan

Wisata —Rabu, 23 Aug 2023 15:42
    Bagikan  
Asal Usul Wisata Situ Patenggang di Jawa Barat, Konon Terdapat Hutan Larangan
Situ Patenggang menawarkan sejuta pesona alam yang mengagumkan. (Depost Network / Siska Septiani)

POSTPANGANDARAN,- Ciwedey merupakan salah satu desa di Kabupaten Bandung yang memiliki banyak destinasi wisata alam nan Asri.
Selain Kawah Putih yang sudah terkenal hingga ke Asia Tenggara, ada sebuah destinasi wisata lain yang juga tak kalah ramai di kunjungi banyak wisatawan lokal maupun dari luar kota.
Danau Patenggang atau Situ Patenggang memang sangat nyaman untuk rekreasi bersama keluarga dan pasangan.
Susana sejuk dan asri yang memanjakan mata di tambah hamparan kebun teh dan sebuah batu prasasti yang bernama batu cinta juga kerap menambah kehangatan Anda dan keluarga disana.
Namun bukan cuma itu di balik panorama alam nya yang asri, ada sebuah legenda yang turun temurun sering di bicarakan penduduk setempat, tentang Asal muasal Situ Patenggang. Juga beberapa larangan yang harus di patuhi oleh anda jika berwisata kesana.

Baca juga: Tim U-23 Indonesia Siap Memberikan Permainan yang Terbaik di Babak Semifinal

Asal-Usul Situ Patenggang
Situ Patenggang berasal dari bahasa Sunda, pateangan-teangan (saling mencari). Mengisahkan cinta Putra Prabu dan Putri titisan Dewi yang besar bersama alam, yaitu ki Santang dan Dewi Rengganis.
Mereka berpisah untuk sekian lamanya. Karena cintanya yang begitu mendalam, mereka saling mencari dan akhirnya bertemu di sebuah tempat yang sampai sekarang dinamakan “Batu Cinta”.
Dewi Rengganispun minta dibuatkan danau dan sebuah perahu untuk berlayar bersama. Perahu inilah yang sampai sekarang menjadi sebuah pulau yang berbentuk hati (Pulau Asmara atau Pulau Sasaka).
Menurut cerita ini, yang singgah di batu cinta dan mengelilingi pulau asmara, senantiasa mendapat cinta yang abadi seperti mereka.
Bukan cuma itu di situ patenggang juga terdapat Hutan Larangan dimana siapapun yang melanggar masuk ke dalam hutan itu di kabarkan jarang bisa kembali ke luar dari hutan tersebut dan hilang tanpa jejak.
Catatan redaksi: Tulisan diatas belum dipastikan kebenarannya dan pembaca diharapkan dapat mengambil hikmah dari semua kejadian. (Siska Septiani)

Baca juga: Program Konversi Motor Listrik Terus Digenjot, Ketersediaan Bengkel Terus Ditambah

Editor: Admin s
								
    Bagikan  

Berita Terkait