Kisah Haru dari Pantai Karang Nini Pangandaran

Wisata —Minggu, 28 Aug 2022 16:51
    Bagikan  
Kisah Haru dari Pantai Karang Nini Pangandaran
Pantai Karang Nini, Pangandaran.* (FOTO: Pinterest)

POSTPANGANDARAN,- Pantai Karang Nini merupakan salah satu pantai yang cukup banyak dikunjungi oleh para wisatawan, terletak di Desa Emplak, Kecamatan Kalipucang, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat. Berjarak sekitar 80 kilometer dari pusat Kota Ciamis.

Tetapi apakah kalian sudah mengetahui kalau ada kisah haru antara sepasang kakek  nenek yang membuat pantai ini memiliki nama Karang Nini? Ada cerita yang tragis di balik wujud karang yang seperti kakek dan nenek di pantai ini.

Cerita singkatnya ada sepasang suami istri yang sudah berusia lanjut, mereka adalah Ki Argapati Ara dan Nini Ambu Kolot.  Suatu malam kakek yang sedang sakit terpaksa pergi melaut lantaran persediaan makanan tidak mencukupi lagi. Nenek pun tidak mampu menahan keinginan kakek.

Setelah beberapa hari berlalu kakek tak kunjung kembali. Nenek kemudian pergi ke pantai lalu memohon kepada Tuhan agar dipertemukan kembali dengan kakek. Dan tiba-tiba, dari balik laut muncul karang yang serupa dengan wujud kakek.

Sambil menangis, nenek kemudian memohon lagi agar bisa terus bersama dengan kakek. Wujud nenek pun seketika berubah menjadi batuan karang tepat di hadapan karang yang serupa dengan wujud kakek.

Karang bebentuk kakek dan nenek itu memiliki sebutannya sendiri.  Karang yang dianggap serupa dengan wujud kakek dengan sebutan “Bale Kambang” dan Karang Nini berada di hadapan kakek.  Sebutan Bale Kambang itu karena karang tersebut terlihat menagambang dan akan bergoyang ketika dinaiki.


BACA JUGA: Secret Number Datang ke Indonesia, Tampil di KV Fest 2022

Terlepas dari cerita rakyatnya yang menyedihkan, Pantai Karang Nini ini memiliki pemandangan yang indah dengan pasir pantai yang bersih.  Air laut yang jernih dan posisi pantai yang berada di balik rimbunnya hutan membuatnya akan sangat nyaman.

Sayangnya tidak diperbolehkan untuk berenang.  Deburan ombaknya yang kencang bisa membahayakan.  Jadi hanya bisa menikmati pesonanya  dan diabadikan lewat foto.

Biaya untuk menikmati pantai ini sebesar Rp 10 ribu. Buka pada pukul 07.00-17.00 WIB. Terdapat fasilitas seperti jogging track, restoran, saung, hingga tempat bermain anak. Lalu jika ingin menginap, sudah ada homestay yang memiliki konsep pondokan Sunda.* (RENALDI)

 

 

Editor: Zizi
								
    Bagikan  

Berita Terkait