Kerupuk Susuh Buatan Cak Eful Miliki Dayatarik yang Unik

UMKM —Jumat, 1 Oct 2021 16:17
    Bagikan  
Kerupuk Susuh Buatan Cak Eful Miliki Dayatarik yang Unik
Kerupuk Susuh Buatan Cak Eful Miliki Dayatarik yang Unik/Deni

PANGANDARAN, POSTPANGANDARAN

Kerupuk susuh bunga mawar hasil produksi pelaku UMKM PND Abadi memiliki potensi jadi cenderamata untuk wisatawan. Kerupuk susuh bunga mawar yang diproduksi Saeful Arif atau Cak Eful warga Dusun Babakan, Desa/Kecamatan Parigi, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat ini memiliki daya tarik yang unik.

"Bahan baku kerupuk susuh bunga mawar terbuat dari keong laut atau susuh yang didapat dari masyarakat di Kecamatan Parigi dan Kecamatan Cijulang," terang Cak Eful, Jumat 01 Oktober 2021.

Ide dan kreatifitas Cak Eful menciptakan kerupuk susuh bunga mawar atas dasar untuk memenuhi peluang kebutuhan pasar.

"Sampai saat ini belum ada pelaku usaha UMKM yang memproduksi kuliner unik sebagai cenderamata," katanya.

Rencananya, kata dia, kerupuk susuh bunga mawar itu akan disajikan dalam bentuk kemasan transparan agar bisa awet dan bisa dinikmati oleh konsumen.

"Proses pembuatan kerupuk susuh bunga mawar memerlukan ketelatenan dan kesabaran," tuturnya.

Menurut dia, dari mulai proses pembuatan hingga penyajian dilakukan secara manual tanpa menggunakan peralatan teknologi mesin.

Baca juga: Vespicula Depressifrons Jenis Ikan yang Berbahaya di Pantai Pangandaran

Baca juga: Tetapkan Calon Orang Tua Bayi yang Ditemukan di Masjid, Dinsos PMD Pangandaran Lakukan Verifikasi Pengadopsi

"Butuh waktu pengeringan tiga hari saat proses pembuatan supaya saat dimasak hasilnya maksimal," ungkapnya.

Untuk harga, kata Eful, kerupuk susuh bunga mawar tersebut dijual Rp15 ribu karena disesuaikan dengan harga bahan baku dan kemasan.

"Harapan kami ada keterlibatan dan peran aktif Pemerintah Daerah dalam mempromosikan produk hasil UMKM lokal Pangandaran kepublik," sambungnya.

Menurutnya, salah satu upaya yang harus dilakukan agar perekonomian masyarakat meningkat dan produksi UMKM memiliki nilai jual di antaranya bisa bersaing dipasar toko modern.

"Regulasi toko modern mengakomodir produksi UMKM setempat sudah jelas, hal ini perlu peran Pemerintah Daerah," paparnya.

Jika hasil produksi UMKM terserap pemasarannya ke toko modern maka perekonomian dampak pandemi Covid-19 bakal cepat stabil. (Deni)

Baca juga: Ikatan Cinta Malam Ini, Bersama Riky Aldebaran Ringkus Pelaku Teror

Baca juga: Lima OPD Dijabat Plt, BKPSDM Pangandaran Usulkan Lelang Jabatan Terbuka JPTP ke KASN

Editor: Riyan
								
    Bagikan  

Berita Terkait