Aliansi Masyarakat Desa Karangmulya Sempat Ricuh Saat Gelar Audensi di Kantor Desa

Suara Desa —Rabu, 28 Apr 2021 00:45
    Bagikan  
Aliansi Masyarakat Desa Karangmulya Sempat Ricuh Saat Gelar Audensi di Kantor Desa
Aliansi Masyarakat Desa Karangmulya Sempat Ricuh Saat Gelar Audensi di Kantor Desa (foto:Iqbal)

DEPOSTPANGANDARAN, PANGANDARAN

Puluhan warga yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Desa Karangmulya sempat ricuh adu mulut dan saling tunjuk dengan perangkat desa. Kericuhan tersebut vterjadi pada saat audensi berlangsung di Kantor Kepala Desa Karangmulya, Kecamatan Padaherang, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, Selasa (27/04/2021).

Kericuhan dipicu lantaran kedua belah pihak terpancing emosi dan juga selisih paham sehingga ketegangan tersebut terjadi, beruntung kericuhan tidak berlangsung lama lantaran dilerai oleh pihak TNI,Polri yang juga ikut hadir dalam audensi tersebut.

Dalam tuntutannya, aliansi masyarakat menyampaikan empat poin yang diantaranya, Kinerja seorang perangkat Desa yang di anggap tidak memuaskan, Tentang anggaran dana Covid-19, Anggaran bencana alam dan juga penggunaan serta anggaran kesejahteraan RT/RW serta linmas dari alokasi dana desa (DD).

"Tuntutan kami, pertama berhentikan salah satu perangkat desa yang kinerjanya tidak memuaskan dan tidak loyal termasuk Sekdes (Sekertariat Desa) yang tidak menuruti perintah kepala Desa," ujar Ketua Aliansi Masyarakat Apudin kepada wartawan usai audensi, Selasa (27/04/2021).

BACA JUGA :Pemkot Bandung Berusaha Permudah dan Memberi Pelayanan Prima kepada Warga

Dia mengaku, terkait kericuhan ditengah audensi berlangsung memang terjadi, dan tidak berlangsung lama lantaran pihak keamanan baik dari TNI maupun Polri langsung melerainya.

"Hasil audensi, kepala desa sepakat untuk menindaklanjuti sesuai mekanisme, secara regulasi atau pun pertimbangan-pertimbangan lainnya," terangnya.

Namun, Apudin menegaskan, pihaknya tetap menuntut pemerintah desa menonaktifkan satu perangkat itu. Selain itu, secara hak preogratif kepala desa harus dilaksanakan dan dijalankan secara tegas.

"Dengan dampak dari siltap yang belum cair selama 4 bulan, diduga menggunakan anggaran bencana alam termasuk dana Covid-19," duga Apudin.

Menanggapi tuntutan Aliansi, Kepala Desa Karangmulya Wahyuman mengatakan, audensi berjalan dengan lancar dan kondusif meskipun sempat terjadi kericuhan namun tidak berselang lama. Juga, kejadian tersebut tidak ada permasalahan apa-apa.

"Memang menurut kami ada kesalahan sedikit, tapi itu manusiawi, kami manusia biasa yang tidak luput dari kesalahan," sebutnya.

Wahyuman menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh lapisan masyarakat.

"Apapun yang jadi tuntutan aliansi masyarakat akan kita laksanakan dan akan kita perbaiki," tandasnya. (Iqbal)

BACA JUGA :Prioritas Utama Persib Adalah Mengukir Prestasi di Liga 1 2021

Editor: Riyan
    Bagikan  

Berita Terkait