Bumdes Desa Paledah Sulap Sawah yang Terendam Banjir Jadi Objek Wisata Air

Wisata —Rabu, 21 Apr 2021 02:00
    Bagikan  
Bumdes Desa Paledah Sulap Sawah yang Terendam Banjir Jadi Objek Wisata Air
Bumdes Desa Paledah Sulap Sawah yang Terendam Banjir Jadi Objek Wisata Air, warga saat bermain bebek gowes (foto: Iqbal)

POSTPANGANDARAN, PANGANDARAN

Banyak orang memilih meninggalkan dan menjauhi lokasi banjir ketika melanda. Namun di Pangandaran areal pesawahan di Desa Paledah, Kecamatan Padaherang, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat yang terendam banjir malah jadi lokasi destinasi wisata air tepatnya bebek kayuh (gowes,red).

Lantaran air banjir yang merendam puluhan hektare pesawahan tersebut, hingga akhirnya pihak Bumdes Desa Paledah dengan kelompok masyarakat memanfaatkan lokasi banjir dengan menyediakan perahu bebek untuk disewakan.

Ketua Bumdes Desa Paledah Ahmad mengaku, pihaknya sengaja menjadikan areal pesawahan yang terendam banjir yang sudah 6 bulan tak kunjung surut tersebut menjadi lokasi destinasi wisata air.

"Kita tidak punya danau, tapi punya areal pesawahan yang luas, sekarang lokasi tersebut terendam banjir dan tak kunjung surut, untuk itu kami Bumdes manfaat lokasi banjir jadi destinasi wisata air dengan menyewakan perahu bebek atau yang lebih dikenal dengan sebutan bebek gowes," ujarnya kepada POSTPANGANDARAN, Selasa (20/04/2021).

BACA JUGA :Persib ke Final, Begini Kata I Made Wirawan

Kata Ahmad, moment pemanfaatan lokasi banjir jadi destinasi wisata air terbilang tepat, terlebih di bulan ramadhan banyak warga masyarakat yang melaksanakan tradisi ngabuburit pada saat menjelang berbuka puasa.

"Dengan adanya destinasi wisata air, kini warga pun memilih bermain bebek gowes bersama anak-anaknya sambil ngabuburit menjelang buka puasa," katanya.

Lokasi wisata air, sambung Ahmad, merupakan areal pesawahan yang terendam banjir sejak 6 bulan yang lalu dan hingga kini belum surut dan bahkan sudah seperti danau.

"Lokasi pesawahan tersebut sudah menjadi langganan banjir ketika hujan deras turun ditambah dengan meluapnya sungai Citanduy," ungkap Ahmad.

Ahmad mengaku, wisata air bebek gowes dilokasi tersebut baru dibuka selama dua hari dengan perahu bebek yang sudah ada sebanyak 8 unit, sedangkan 2 unit lagi masih dalam pemesanan.

"Kita mulai operasi hari kemarin, dan itupun belum dikenakan tarif atau di karcis, nah hari ini kita baru jual tiket dengan harga Rp 10 ribu untuk per 15 menit," ucapnya.

BACA JUGA :Yana Mulyana: Setelah Divaksin, Tetap Laksanakan Protokol Kesehatan

Adanya wahana air, kata dia, warga masyarakat khususnya warga Desa Paledah begitu menyambut baik dan begitu antusias, terlebih lagi kini warga tidak jauh - jauh mencari tempat untuk ngabuburit.

"Kita berharap destinasi wisata air ini terus berkelanjutan, tidak hanya bulan puasa saja, namun masih dalam pembenahan baik sarana mau pub prasarana, dan juga kedepannya diharapkan ada penambahan kuota perahu gowesnya," paparnya.

Ahmad menyebutkan, untuk pengunjung saat ini masih di dominasi warga asli Desa Paledah dan ada juga warga tetangga Desa.

"Alhamdulilah, baru dua hari saja pengunjung sudah mencapai ratusan orang," tandasnya.

Salah seorang warga setempat, Irma mengaku, sejak dibuka wahana air, dirinya selalu datang kelokasi wisata air tersebut untuk ngabuburit.

"Kebetulan lokasinya tidak jauh dari rumah, namun saat kita pengen sewa bebek gowes harus sabar antri menunggu giliran, karena perahu air yang ada masih minim semoga kedepannya ditambah lebih banyak bebek gowesnya," pungkasnya. (Iqbal)

BACA JUGA :Buaya Muncul Lagi, BKSDA Pangandaran Terjunkan Petugas yang Ahli ke Sungai Citonjong

Editor: Riyan
    Bagikan  

Berita Terkait