Ini Dia Sejarah Istana Kepresidenan Tampaksiring

Budaya —Senin, 27 Nov 2023 15:38
    Bagikan  
Ini Dia Sejarah Istana Kepresidenan Tampaksiring
Istana Kepresidenan Tampaksiring (foto/ist)

POSTPANGANDARAN.COM -  Istana Tampaksiring adalah istana yang dibangun setelah Indonesia merdeka, yang terletak di Desa Tampaksiring, Kecamatan Tampaksiring, Kabupaten Gianyar, Bali.

Istana ini berdiri atas prakarsa Presiden Soekarno yang menginginkan adanya tempat peristirahatan yang hawanya sejuk jauh dari keramaian kota, cocok bagi Presiden Republik Indonesia beserta keluarga maupun bagi tamu-tamu negara.

Arsiteknya adalah R.M. Soedarsono dan istana ini dibangun secara bertahap. Komplek Istana Tampaksiring terdiri atas empat gedung utama yaitu Wisma Merdeka seluas 1.200 m2 dan Wisma Yudhistira seluas 2.000 m2 dan Ruang Serbaguna.

Wisma Merdeka dan Wisma Yudhistira adalah bangunan yang pertama kali dibangun yaitu pada tahun 1957. Pada 1963 semua pembangunan selesai yaitu dengan berdirinya Wisma Negara dan Wisma Bima.

Sejarah Nama Tapak Siring

Nama Tampaksiring berasal dari dua buah kata bahasa Bali, yaitu “tampak” dan “siring”, yang masing-masing bermakna telapak dan miring. Konon, menurut sebuah legenda yang terekam pada daun lontar Usana Bali, nama itu berasal dari bekas tapak kaki seorang raja yang bernama Mayadenawa.

Raja ini pandai dan sakti, tetapi sayangnya ia bersifat angkara murka. Ia menganggap dirinya dewa serta menyuruh rakyatnya menyembahnya. Akibat dari tabiat Mayadenawa itu, Batara Indra marah dan mengirimkan bala tentaranya.

Batara Indra kemudian menciptakan mata air yang lain sebagai penawar air beracun itu yang kemudian bernama “Tirta Empul” (“air suci”). Kawasan hutan yang dilalui Raja Mayadenawa dengan berjalan sambil memiringkan telapak kakinya itu terkenal dengan nama Tampaksiring.

Lokasi

Tempat ini merupakan monumen peninggalan akan sangat berharga Hal ini karena latar belakangnya, dan juga tempat ini digunakan sebagai tempat persinggahan para pemimpin Negara keraton yang singgah di Bali.

Juga yang paling penting adalah Pura yang sering digunakan orang Bali untuk berdoa, dan pemandian umum (Tirta Empul). Airnya dipercaya memiliki kekuatan magis penyembuhan.

Setiap tahun orang melakukan perjalanan dari seluruh Bali untuk menyucikan diri di kolam yang jernih. Setelah meninggalkan persembahan kecil kepada dewa mata air, pria dan wanita pergi ke kedua sisi untuk mandi.

Pada bulan purnama bulan keempat setiap tahun, penduduk desa Manukaya terdekat mengambil batu keramat untuk dibersihkan di Tirta Empul.

Lokasi Istana Tampaksiring
Istana Tampaksiring terletak di Desa Sukawati, Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar, Bali. Untuk menuju Istana Tampaksiring dengan jalur darat dari Denpasar, dibutuhkan waktu sekitar 35 km. Sekitar 1 jam perjalanan dengan bus.

Baca juga: Hari Terakhir Penyelenggaran GIIAS The Series 2023 Perdana Diadakan di Bandung, Begini Kondisinya

Editor: Admin s
    Bagikan  

Berita Terkait