POSTPANGANDARAN,- Agar terlihat badai, tentu gaya rambut memiliki peran terbesar. Namun jika kamu terus-terusan memberi suhu panas pada rambutmu, maka rambutmu akan rusak secara perlahan. Maka dari itu, kamu harus mencari alternatif lain untuk styling rambut namun dengan cara yang sehat.
Pasti kamu berpikir, apakah bisa mengeriting rambut tanpa suhu panas? Tentu bisa! Ada banyak metode yang biasa disebut sebagai heatless curl, seperti dengan mengepang atau menjepit rambut dengan jedai. Selain itu, kamu juga bisa memanfaatkan kaos kakimu untuk mengikalkan rambut. Loh, bagaimana caranya? Yuk, simak selengkapnya di bawah.
- Lembapkan Rambut
Agar rambut mudah terbentuk, pastikan untuk melembapkan rambutmu setidaknya sekitar 20%. Jika rambutmu sudah kering, coba untuk menyemprotkan dengan sedikit air. Selain air, kamu bisa menggunakan hair mist agar rambutmu terlihat lebih berkilau dan wangi.
- Menggulung Rambut dengan Kaos Kaki ke Arah Luar
Bagi rambut menjadi beberapa bagian, lalu ambil 1 bagian dengan lebar kira-kira 8 cm. Gulung rambut dari ujung hingga dekat akar ke arah luar. Jika sudah, ikat kedua ujung kaos kaki. Lakukan proses ini ke semua bagian rambut hingga tidak ada yang tersisa. Jika ingin hasil yang maksimal, kamu bisa mendiamkannya selama 3 jam atau bisa kamu bawa tidur.
Baca juga: Sejarah Hari Waisak: Memperingati Kebangkitan Sang Buddha
- Buka Gulungan Rambut
Saat pagi hari kamu melihat rambutmu sudah cukup terikal, kamu bisa membuka gulungan rambut satu per satu. Pastikan untuk membukanya secara lembut dan perlahan agar tidak ada rambut rontok yang ikut.
- Sisir dan Beri Hairspray
Jika semua gulungan sudah terbuka, kamu bisa sisir rambut agar terlihat lebih rapi dan natural. Pakailah sisir yang bergigi jarang sehingga gaya ikalnya tidak hilang. Agar tidak kusut, sisir mulai dari bagian bawah lalu ke bagian tengah secara perlahan. Setelah disisr, semprotkan hairspray agar hasilnya tahan lama.
Itu dia cara styling rambut yang lebih aman untuk rambut. Tertarik mencoba? (RA)
Baca juga: Pangandaran Diguncang Gempa Bumi Tektonik 4,6 SR, BMKG: Aktivitas Sesar Lempeng Eurasia