Cerita Pocong Keliling, Bagian 5

Horor —Kamis, 24 Nov 2022 14:23
    Bagikan  
Cerita Pocong Keliling, Bagian 5
Ilustrasi.* (FOTO: Pinterest)

POSTPANGANDARAN,- Bapaknya Ririn semakin gusar dan semakin ketakutan. Katanya, jika Ririn tidak ditolong, tidak dilepaskan dari mantel itu selama 7 hari, maka Ririn akan segera mati.

Rombongan pencari Pocong Ririn bingung mulai pencarian darimana karena jin penguasa Gunung Salak tidak ingin memberitahukan keberadaan pocong Ririn.

Tidak menyerah begitu saja, mereka memutuskan untuk minta tolong ke para ustadz dan kyai untuk membantu mencari keberadaan Ririn.

Lalu, ada beberapa laporan kalau di satu desa di Sukabumi ada pocong yang sering berkeliling meminta tolong. Selama pencarian, Aria yang merupakan warga local diugaskan menjadi petunjuk jalan. Mereka pun bergegas ke desa yang di maksud.

Malam pertama hingga malam keenam pencarian tidak membuahkan hasil sama sekali. Tiap kali mendatangi desa yang katanya ada pocong, selalu tidak ada. Kadang kali hanya ada samar-samar suara tangis tapi pocong Ririn tidak nongol.

Hingga di hari ketujuh, terdengar kabar di suatu desa ada pocong yang menangis di atas rumah warga. Karena sudah hari terakhir, mereka bergegas ke rumah yang dimaksud, benar saja, Pocong Ririn sedang menangis diatas genteng sambil meminta pertolongan.

Warga sekitar yang ketakutan sama sekali tidak berani untuk menolong Ririn.

Ritual pun dimulai, mantra dan doa dibacakan. Orang pintar dengan bantuan ustadz setempat berusaha menangkap Pocong Ririn. Ketika orang pintar sudah naik ke genting dan hamper mendekap pocong Ririn, Pocong mendadak hilang. Terus begitu hingga si orang pintar kelelahan.

Sampai pada akhirnya si orang pintar menyiapkn jarring tak kasat mata. Darri bawah genting, dia melemparkan jaringnya. Awalnya tidak membuahkan hasil, namun dengan bantuan ustadz dengan doa dan mantra akhirnya pocong Ririn bisa dijaring.

Baca juga: Gempa Bumi Cianjur: 151 Korban Masih dalam Pencarian

Dengan susah payah dan usaha yang sudah semaksimal mungkin, si orang pibtar menarik pocong Ririn kebawah. Setelah sampai dibawah, Pocong Ririn didekap dengan erat dan berusaha melepaskan kain kafannya. Setelah kain kafan terlepas, kain tersebut akhirnya berubah jadi mantel lagi.

Akhirnya tubuh Ririn kembali dan terkulai lemas di tanah dengan keadaan telanjang dengan beberapa luka di badannya. Badannya yang berisi sekarang menjadi kurus seperti kurang gizi.

Ririn yang selama seminggu terperangkap mantel maut tanpa makan dan minum terkulai lemah dan lunglai tak berdaya.

Aroma bau busuk menyeruak menusuk hidung. Aria dan rombongan pencari Ririn sampai mau muntah.

Setelah mantelnya dilepas, mantel itu pun dibakar dengan disertai doa. Ririn pun dibawa ke rumah sakit dan menjalani perawatan selama 4 hari.

Aria masih setia menjag Ririn selama di rumah sakit. Karena jin penguasa tambang masih berkeliaran dan takut akan membalaskan dendamnya pada keluarga Ririn.

Setelah Ririn dinyatakan sehat, keluarga Ririn akhirnya kembali ke Jkarta, Aria pun merasa lega akhirnya urusan pocong Ririn selesai.

Tapi, Aria ternyata salah besar! Ririn ternyata masih ada di penguasaan jin penguasa tambang. Ia tidak rela karena mantel yang sudah jadi sarangnya dibakar habis. Ia menuntuk bapak  Ririn untuk membelikan mantel yang sama persis dengan mantel sebelumnya. Kalau tidak dituruti, Ririn selamanya akan terus diganggu atau buruknya, RIrin bisa saja meninggal.

Beberapa hari setelah kembali ke Jakarta, Aria ditelpon Ririn. Ririn minta Aria main ke rumah Ririn di Jakarta Ririn ingin bertemu Aria. Namun Aria tidak menyanggupi karena belum masuk liburan sekolah.

Keesokan harinya, Bapaknya Aria yang telpon Aria, ia mengatakan akan mengurus semua yang Aria butuhkan untuk pergi ke Jakarta. Dari uang transport hingga izin ke sekolah akan diatur oleh Bapaknya Ririn, asalkan Aria ke Jakarta.

Aria pun akhirnya tiba di Jakarta. Ririn terus minta ditemani dan memita Aria untuk menginap saja di rumahnya. Aria yang  ingin menikmati keewahan di rumah Ririn pun akhirnya memutuskan untuk menginap.

Malam itu Aria belum tertidur, ia tengah bersantai sambil menonton TV di ruang tengah. Tiba-tiba saja mendapat telpon dari teman ceweknya Ririn.

“Aria bener di Jakarta dan nginap di rumah Ririn?” Ucapnya di telpon. “Iya, benar. Kenapa?” Jawab Aria.

“Aku sebenarnya ingin menemani Ririn. Tapi aku takut soalnya Ririn kalau tengah malam berubah jadi pocong lagi…” kata temannya Ririn”

Bersambung…

 

Baca juga: Basarnas Kerahkan Helikopter ke Cianjur

Editor: Zizi
    Bagikan  

Berita Terkait