PANGANDARAN, DEPOSTPANGANDARAN
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat menyebutkan bahwa setiap tanggal 26 akan dilakukan simulasi evakuasi gempa dan Tsunami.
Plt Kepala BPBD Kabupaten Pangandaran Dani Hamdani mengatakan, bahwa biasanya setiap tanggal 26, pihaknya hanya melakukan uji coba alat pendeteksi atau Early Waring System (EWS).
"Namun setelah pelaksanaan simulasi evakuasi pada bulan Mei lalu, disepakati dan akan dilaksanakan kegiatan serupa setiap bulannya," ujarnya, Jumat (23/07/2021).
Baca juga: Drama Korea Voice 4 Episode 11 Sub Indo, Masa Lalu yang Terhubung di Pulau Vimo
Baca juga: Drama Korea Penthouse 3 Episode 8 Sub Indo, Keturunan Darah Iblis
Dani menjelaskan, simulasi evakuasi gempa dan tsunami untuk bulan ini rencananya akan dilaksanakan di Cimerak.
"Simulasi yang bulan Mei kita laksanakan di Pangandaran, dan bulan kemarin (Juni,red) dilaksanakan di pantai Batukaras Kecamatan Cijulang," terang Dani.
Dalam simulasi tersebut, sambung Dani, biasanya dilihat dari waktu masyarakat untuk mencapai lokasi evakuasi.
"Biasanya nyampe berapa lama, kalau tidak memungkinkan kita lakukan evaluasi," sebutnya.
Menurut dia, biasanya dibutuhkan waktu sekitar 15 menit untuk mencapai lokasi, setelah dikeluarkanya peringatan Tsunami.
"Yang kita pikirkan sekarang adalah memperbanyak tempat penampungan sementara untuk para pengungsi, kita sudah bekerjasama dengan beberapa hotel untuk tempat penampungan atau evakuasi," ungkap Dani.
Dalam Simulasi tersebut, biasanya masyarakat akan diberitahu terlebih dahulu, untuk menghindari kepanikan.
Baca juga: Resep Masakan, Cara Membuat Sop Iga Sapi Kembang Kol ala Restoran yang Istimewa
Baca juga: Film Korea Kingdom Ashin of the North Sub Indo, Pembalasan dengan Darah Tayang di Netflix
"Bagusnya sih tidak dikasih tahu dulu, namun bahaya juga kalau tidak dikasih tahu lebih dulu takut ada yang punya penyakit jantung atau lainnya nanti kita juga yang repot," bebernya.
Sementara, Sekretaris PMI Kabupaten Pangandaran Dadang Gunawan mengaku, dirinya sangat menyambut simulasi tersebut yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Pangandaran melalui BPBD.
"Simulasi dilakukan supaya masyarakat tahu bagaimana cara mereka mengevakuasi diri saat ada bencana gempa dan Tsunami menerjang," sinigkatnya. (Deni)
Baca juga: Ikatan Cinta Malam Ini, Nino Serang Aldebaran Bahwa Reyna anak Kandungnya