Jadi Korban Hipnotis Via Telefon, Warga Pangandaran Rugi Jutaan Rupiah

Berita —Rabu, 30 Jun 2021 23:41
    Bagikan  
Jadi Korban Hipnotis Via Telefon, Warga Pangandaran Rugi Jutaan Rupiah
Jadi Korban Hipnotis Via Telefon, Warga Pangandaran Rugi Jutaan Rupiah (foto: ist)

PANGANDARAN, DEPOSPANGANDARAN


Salsih (38) warga Dusun Sukamanah, Desa Cintaratu, Kecamatan Parigi, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat menjadi korban penipuan dengan cara Hipnotis melalui sambungan telefon dengan seseorang yang tak dikenalnya.

Awal mulanya Salsih menjadi korban penipuan hingga mengalami kerugian jutaan rupiah saat dirinya menerima telefon dari nomor handphone 081310925838 yang tidak tercatat diponsel miliknya.

"Orang di Handphone itu bicara bahwa dia memberitahukan bahwa keponakan saya bernama Cecep sedang berada di kantor Polisi karena terkena sanksi lantaran tidak menggunakan masker," ujar Salsih Rabu (30/06/2021).

Baca juga: Alumni ITB Apresiasi Kinerja Polda Jabar dalam Perangi Covid-19

Baca juga: 18 Orang dari 1 Keluarga di Pangandaran Terpapar Corona, 2 Orang Diantaranya Meninggal Dunia

Salsih mengatakan, orang yang menghubunginya meminta tolong untuk di transfer uang sebagai ganti sanksi tidak menggunakan masker.

"Saya diminta uang sebesar Rp500 ribu untuk membantu membayar uang sanksi, dia ngakunya di denda Rp700 ribu dan hanya punya uang Rp200 ribu sehingga kekurangannya yang Rp500 ribu minta tolong kesaya," ungkapnya.

Dia mengaku, setelah itu dirinya seketika langsung ke BRI Link untuk mengirim uang sebesar Rp500 ribu ke bank CIMB NIAGA dengan Nomor Rekening 8059081310925838 dan orang yang bicara di handphone melarang saya mematikan handphone.

"Setelah berhasil melakukan pengiriman ke salah satu nomor rekening, dia kembali meminta tolong dikirim uang sebesar Rp5 juta untuk menebus motor yang ditilang karena surat kendaraannya tidak dibawa," sebutnya.

Masih dalam kondisi handphone milik Salsih dengan keadaan hidup, tanpa disadari Salsih langsung meminjam uang ke tetangganya bernama Rasih dan Teti masing-masing Rp1 juta.

Baca juga: Pelaksanaan Vaksinasi di Banjar Ditinjau Langasung Wali Kota Ade Uu Sukaesih

Baca juga: Beginilah Potret Sinergitas TNI-Polri dalam Kegiatan TMMD 2021 di Banjar

"Setelah itu saya kembali ke BRI Link yang tadi transfer, namun di BRI Link tersebut sedang gangguan dan akhirnya meminta antar ke warga setempat mencari BRI Link ditempat lain," sambungnya.

Singkat cerita Salsih mentransfer uang Rp2 juta dan nomor rekeningnya dibacakan per angka oleh orang yang bicara di handphone.

"Selama hampir tiga jam lebih saya terus diajak bicara oleh orang di handphone dan jika ada orang lain jangan mendekat," jelasnya.

Salsih pun menuruti perintah dari orang yang bicara di handphone, bahkan jika ada orang lain, handphonenya lebih baik disimpan dalam saku baju dan jangan dimatikan.

"Saya baru sadar setelah handphone saya diminta oleh suami saya dengan cara direbut dan petugas BRI Link berbicara ke orang yang di handphone," aku Salsih.

Dari kejadian itu, Salsih mengalami kerugian uang Rp2,5 juta dan baru sadar setelah lama dari kejadian.

Berdasarkan petugas BRI Link, di hari Selasa (29/06/2021) kejadian penipuan dengan motif tersebut juga terjadi pada orang bahkan ada empat orang korban. (Deni)

Baca juga: Resep Makanan, Cara Membuat Bolu Pisang Praktis Sederhana Anti Gagal

Baca juga: Puskesmas Kalipucang Pangandaran Rawat Empat Pasien Covid-19 Gejala Ringan

Editor: Riyan
    Bagikan  

Berita Terkait