Hati-Hati, Makanan Ini Bisa Menurunkan Imunitas Tubuh Kita!

LifeStyle —Sabtu, 26 Jun 2021 15:49
    Bagikan  
Hati-Hati, Makanan Ini Bisa Menurunkan Imunitas Tubuh Kita!
Ilustrasi Makanan. Foto: Pinterest

DEPOST PANGANDARAN,

Kasus positif Covid-19 di Indonesia akhir-akhir ini semakin mengkawatirkan. Pemerintah kembali melakukan pengetatan protokol kesehatan dan pembatasan aktivitas.

Selain menjaga protokol kesehatan dengan baik, kita juga perlu menjaga imunitas tubuh dengan asupan makanan yang penuh nutrisi. Dalam memilih makanan yang bernutrisi, kita juga perlu pintar memilih karena ada beberapa makanan yang ternyata bisa menurunkan imunitas tubuh kita.


Berikut ulasannya dirangkum dari Healthline.

  1. Gorengan

Hati-hati bagi para pecinta gorengan. Sedini mungkin sebaiknya kurangi konsumsi makanan yang digoreng. Makanan yang digoreng termasuk ke dalam kelompok yang disebut dengan AGEs, produk akhir glikasi lanjutan. Kadar AGEs di tubuh yang terlalu tinggi bisa menyebabkan peradangan dan kerusakan sel. AGEs dapat melemahkan sistem imun tubuh melalui beberapa cara, yakni meningkatkan peradangan, menguras mekanisme antioksidan tubuh, hingga memengarungi bakteri usus. Mengurangi makanan yang digoreng seperti ayam goreng, ikan goreng,  kentang goreng, keripik kentang, dll. akan mengurangi asupan AGE Anda.

Baca juga: Pindang Gunung Ikan Kakap Merah Khas Pangandaran yang Seger dan Lezat Ala Susi Pudjiastuti

Baca juga: Asal-usul dan Cara Membuat Seblak Bandung, Makanan Pedas Sejuta Umat

 

  1. Gula tambahan

Beberapa produk makanan biasanya menggunakan gula tambahan untuk membuat rasa lebih manis. Namun, makanan tinggi gula tambahan ternyata bisa memengaruhi sistem kekebalan tubuh karena dapat meningkatkan produksi protein inflamasi. Hal ini relevan dengan orang yang mempunyai kadar gula darah yang tinggi seperti penderita diabetes. Kadar gula darah yang tinggi dapat menghambar respons neutrofil dan fagosit yang merupakan sel kekebalan tubuh yang melindungi diri terhadap virus. Selain itu, kadar gula darah yang tinggi juga berdampak negatif pada fungsi penghalang usus sehingga bakteri di dalam usus menjadi tidak seimbang. Hal ini membuat tubuh rentan terhadap infeksi. Penelitian telah menghubungkan kadar gula darah tinggi dengan gangguan respon imun. Cobalah untuk membatasi asupan makanan dan minuman manis untuk meningkatkan manajemen gula darah dan respons imun yang lebih baik.

Ilustrasi Makanan. Foto: Pinterest 


  1. Makanan cepat saji

Seperti diketahui, makanan cepat saji kerap dianggap memiliki dampak yang buruk terhadap kesehatan, termasuk berdampak pada sistem imunitas tubuh. Mengapa demikian? Makanan cepat saji biasanya mengandung bahan kimia seperti bis(2-ethylhexyl) phthalate (DEHP) dan diisononyl phthalate (DiNP), di mana bahan tersebut termasuk pada jenis phthalates.

Phthalates dapat larut ke dalam makanan cepat saji, melalui kemasan atau sarung tangan plastik yang dikenakan saat menyiapkan makanan. Kandungan ini ternyata mengganggu sistem penghasil hormon, meningkatkan produksi protein inflamasi yang mampu menurunkan respons kekebalan tubuh terhadap patogen.

Baca juga: Ramalan Zodiak 26 Juni, Pisces Pemasukan Seret Libra Jangan Terlalu Boros

Baca juga: Asuransi Usaha Tani Padi, Jadi Solusi Petani Ketika Alami Gagal Panen


  1. Makanan tinggi lemak omega-6

Sebuah penelitian yang dilakukan terhadap penderita obesitas menunjukkan bahwa asupan makanan yang tinggi lemak omega-6 seperti: mayonaise, mentega, minyak kedelai, biji wijen, dll. dapat menyebabkan disfungsi kekebalan dan meningkatkan risiko kondisi tertentu, seperti asma dan rinitis alergi. Namun, perlu dilakukan penelitian lanjutan soal hubungan lemak omega-6 dengan respons imun. Meski demikian, ahli menyarankan untuk menjaga keseimbangan lemak omega-6 dan omega-3 agar tubuh mampu berfungsi optimal secara keseluruhan.

 

  1. Daging olahan

Selain gorengan, daging olahan juga mengandung AGEs dan memiliki lemak jenuh yang cukup tinggi. Makanan tinggi lemak jenuh dan rendah lemak tak jenuh menyebabkan disfungsi sistem kekebalan tubuh, peradangan sistemik, dan berbahya bagi fungsi kekebalan tubuh.

Editor: Hasan
    Bagikan  

Berita Terkait