PANGANDARAN,DEPOSTPANGANDARAN
Progam moderasi beragama yang di gagas oleh Kementerian Agaman Republik Indonesia direspon baik Badan Kesatuan Bangsa Politik (Bakesbangpol) Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat.
Kepala Badan Kesbangpol Kabupaten Pangandaran Dedih Rahmat menyebutkan, bahwa saat ini moderasi beragama menjadi sebuah program Kementerian Agama Republik Indonesia dan disosialisasikan Kantor Kementerian Agama (Kemenag) disetiap daerah termasuk di Kabupaten Pangandaran.
"Menyikapi progam itu, kami sangat merespon baik karena program tersebut merupakan wujud upaya menumbuhkan kembali dan memperkuat rasa kecintaan terhadap NKRI," ujarnya kepada DEPOSTPANGANDARAN, Jumat (25/06/2021).
Baca juga: Transaksi Hasil Tangkapan Laut di Pangandaran Harus Berdasarkan Peraturan Bupati
Baca juga: Pindang Gunung Ikan Kakap Merah Khas Pangandaran yang Seger dan Lezat Ala Susi Pudjiastuti
Ditengah kemajemukan bangsa atau pluralisme, kata dia, tokoh agama dan tokoh masyarakat diharapkan menjadi figur dalam mengimplementasikan tata cara beragama yang baik dihadapan masyarakat.
"Pesan kami dari Pemerintah Kabupaten Pangandaran untuk mewaspadai kemungkinan atas isu terkait ancaman perpecahan baik agama dan negara," harapnya.
Dia mengimbau, bahwa kerukunan beragama dan berbangsa harus menjadi prinsip sehingga paham radikalisme tidak masuk kepada masyarakat.
"Warga masyarakat juga harus berhati-hati dalam menggunakan media sosial untuk mencegah ajaran aliran radikal tersebut," imbaunya.
Sementara itu, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pangandaran Supriana mengatakan, moderasi beragama menjadi solusi untuk menciptakan kerukunan, harmonisasi sosial, sekaligus menjaga kebebasan dalam menjalankan kehidupan beragama.
Baca juga: Link Streaming Drama Korea Penthouse 3 Episode 4 Sub Indo, Pembalasan Cara Iblis
Baca juga: Asal-usul dan Cara Membuat Seblak Bandung, Makanan Pedas Sejuta Umat
"Pada moderasi agama ada hal yang harus dihargai soal keragaman tafsir dan perbedaan pandangan agar tidak terjebak pada ekstremisme, intoleransi, dan kekerasan atas nama agama," katanya.
Dia menegaskan, bahwa pada hakikatnya moderasi beragama bukanlah memoderasi ajaran agama.
Tetapi moderasi beragama adalah memoderasi pemahaman dan pengamalan umat beragama.
"Kemajuan teknologi informasi serta peradaban manusia seringkali memunculkan pemikiran pemikiran yang akan mempengaruhi generasi muda. Pesan kami jangan sampai generasi muda di negara Indonesia terpengaruhi oleh budaya luar," tutupnya. (Deni)
Baca juga: Korean Drama The Penthouse Season 3 Epsiode 4, Secrets of the Corpses Under the Tower
Baca juga: 5 Cara Memanggil Kuntilanak Paling Ampuh, Berani Coba?
