POSTPANGANDARAN,- Waisak atau Waisaka merupakan hari suci agama Buddha. Hari Waisak juga dikenal dengan nama Visakah Puja atau Buddha Purnima di India, Saga Dawa di Tibet, Vesak di Malaysia, dan Singapura, Visakha Bucha di Thailand, dan Vesak di Sri Lanka.
Sejarah Hari Waisak
Waisak, juga dikenal sebagai Vesak atau Buddha Purnima, adalah perayaan penting bagi umat Buddha di seluruh dunia. Sejarah Hari Waisak mengacu pada peristiwa-peristiwa yang terjadi pada hari yang sama, yaitu hari kelahiran, pencerahan, dan parinibbana (kematian) Sang Buddha Gautama. Mari kita telusuri lebih dalam mengenai sejarah Hari Waisak dan maknanya yang mendalam.
Kelahiran Sang Buddha
Sejarah Hari Waisak dimulai dengan kelahiran Sang Buddha Gautama, yang diyakini terjadi pada tahun 623 SM di kota Lumbini, yang sekarang merupakan bagian dari Nepal. Menurut legenda, Ratu Maya Devi, ibu Sang Buddha, tengah berjalan di taman Lumbini ketika tiba-tiba ia merasakan kontraksi. Ia memegang dahan pohon sal, dan saat itulah ia melahirkan Sang Buddha secara ajaib.
Pencerahan Sang Buddha
Pada usia 29 tahun, Sang Buddha meninggalkan kehidupan istana dan hidup sebagai pertapa. Setelah bertahun-tahun bermeditasi dan mencari kebenaran, pada usia 35 tahun, di bawah pohon Bodhi di Bodh Gaya, India, Sang Buddha mencapai pencerahan. Ini adalah momen yang sangat penting dalam sejarah Hari Waisak, karena pencerahan ini membawa pemahaman Sang Buddha tentang jalan menuju pembebasan dari penderitaan.
Baca juga: Pangandaran Diguncang Gempa Bumi Tektonik 4,6 SR, BMKG: Aktivitas Sesar Lempeng Eurasia
Parinibbana Sang Buddha
Sejarah Hari Waisak mencapai puncaknya dengan parinibbana, yaitu kematian Sang Buddha Gautama. Pada usia 80 tahun, setelah mengajar ajaran Buddha selama bertahun-tahun, Sang Buddha meninggal di Kusinara, India. Sebelum parinibbana, Sang Buddha memberikan ceramah terakhirnya, mengajarkan pentingnya menjaga ajaran dan praktik Buddha dengan baik.
Mengapa Hari Waisak Dirayakan?
Hari Waisak dirayakan oleh umat Buddha sebagai momen untuk merayakan kehidupan, pencerahan, dan ajaran Sang Buddha Gautama. Perayaan ini memberikan kesempatan bagi para penganut Buddha untuk merefleksikan ajaran-ajaran Buddha dan menerapkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Dalam sejarah Hari Waisak, kita menemukan pesan penting tentang kebijaksanaan, welas asih, dan kebebasan dari penderitaan. (RA)
Baca juga: Resep Udang Keju Mie Gacoan yang Krispi dan Meleleh