Prodi Pendidikan IPS Lakukan Pengabdian ke MGMP di Kota Bandung

Pendidikan —Jumat, 23 Sep 2022 16:43
    Bagikan  
Prodi Pendidikan IPS Lakukan Pengabdian ke MGMP di Kota Bandung
Prodi Pendidikan IPS Lakukan Pengabdian ke MGMP di Kota Bandung


POSTPANGANDARAN (KOTA BANDUNG),- Program Studi Pendidikan IPS Universitas Pendidikan Indonesia melakukan pengabdian kepada para guru di SMPN 14 Kota Bandung, Rabu (21/09/2022). Kegiatan pengabdian yang dihadiri oleh MGMP IPS dan MGMP PKn Kota Bandung ini bertajuk "Penguatan Pendidikan Karakter dalam Sistem Pembelajaran Jarak Jauh melalui Pembiasaan Berbasis Jurnal Terkontrol dan Platform Sosiometrik".  Tema ini sejalan dengan pandemi Covid-19 dan pelaksanaan pembelajaran daring yang berdampak pada terjadinya learning loss.

Ketua Tim Penelitian dan Pengabdian Program Prof. Dr. Sapriya, M.Ed mengemukakan dalam presentasinya bahwa terjadi penurunan kualitas selama pembelajaran dalam jaringan.

Berdasarkan generalisasi terhadap fakta dan data di sekolah yang diambil dengan cara observasi, sebanyak 52% siswa menyadari bahwa pendidikan karakter selama pembelajaran jarak jauh belum optimal. Faktanya, 43% dari total jumlah siswa menganggap guru belum berhasil beradaptasi dengan transformasi dunia pendidikan, 23% dari seluruh responden memandang bahwa pemahaman mereka terhadap guru dalam pembelajaran karakter jarak jauh kurang baik. Sebanyak 57% siswa mengaku prestasi belajar dalam konteks pemahaman pendidikan karakter saat sistem pembelajaran jarak jauh menurun.

Baca juga: Sepenggal Kisah dan Mitos Sandekala

Pendidikan karakter saat dan pasca pandemi Covid-19 memiliki tantangan yang besar bagi seorang guru. Berangkat dari fenomena tersebut, Prof. Dr. Sapriya, M.Ed beserta timnya menginginkan sebuah kebermanfaatan yang panjang untuk kemajuan pendidikan dan membantu para guru untuk mewujudkan pendidikan karakter yang sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku dalam masyarakat.

"Oleh karena itu, kami mengembangkan sebuah model Controlled Journal Based-Habituation.  Secara teoritis pendidikan dengan proses habituasi adalah model yang terbukti secara objektif menjadi salah satu model yang efektif dalam penyelenggaraan pendidikan karakter," ujar Prof. Dr. Sapriya, M.Ed.

Ia juga menuturkan bahwa pendidikan karakter secara umum dapat dilakukan melalui beberapa pendekatan. Pendidikan karakter bisa dilaksanakan dengan pertama pembiasaan, kedua pengkondisian dan ketiga keteladanan.

Selain itu, pembelajaran berbasis karakter ini dapat dilakukan pada setiap jenjang yang berbeda dan diterapkan sesuai dengan tingkatannya. Siswa yang lebih muda dapat membiasakan berperilaku baik. Pada tingkat menengah pengajaran dilakukah pada tingkat hakikat yang bermakna kenyataan atau kebenaran. Sementara bagi para peserta didik yang sudah dewasa, pengajaran dilakukan dengan cara disengaja supaya mereka terlatih melakukan kebaikan meskipun berat.

Baca juga: Perluas Garapan Kerja PT MUJ

Dalam pemaparannya, Sapriya juga menuturkan Controlled Journal Based Habituation memiliki fungsi diantaranya:

  1. Sebagai alternatif pengembangan model pembelajaran yang dilakukan guru maupun dosen untuk diimplementasikan dalam model pembelajaran berbasis karakter.
  2. Dalam sudut pandang siswa, model ini dapat menjadi fasilitas belajar khususnya yang berkaitan mengenai pembentukan karakter
  3. Meninjau urgensi dan vitalnya Pendidikan karakter terhadap prestasi belajar siswa, maka dalam situasi jangka Panjang model ini memiliki potensi pengaruh dalam meningkatkan kualitas pemerolehan informasi, ide, keterampilan, dan nilai-nilai dalam cara belajar dan berpikir.

Mewakili timnya, Prof. Dr.Sapriya, M.Ed berharap, melalui kegiatan pengabdian ini model pembelajaran yang sedang dikembangakan mendapatkan masukan dan saran berdasarkan pengalaman yang diperoleh guru selaku praktisi yang berhubungan langsung dengan siswa dalam pembelajaran.

“Tentunya agar model ini menjadi tepat sasaran,” ujarnya.

Secara khusus ia juga menambahkan harapannya dari model Controlled Journal Based-Habituation ini.  Yaitu, siswa terlibat aktif dalam proses pendidikan karakter, mandiri dalam menyusun dan membangun karakter, terjadi komunikasi interaktif antara siswa dan guru walaupun dalam keadaan distance learning, dan tercapainya indikator kebiasaan yang hendak dicapai.* (PARISAINI R ZIDANIA)

Baca juga: Pemprov Jabar Ambil Langkah Guna Atasi Permasalahan Nelayan

Editor: Zizi
								
    Bagikan  

Berita Terkait