Putus Mata Rantai, Disdikpora Pangandaran Rutin Lakukan Rapid Test Siswa dan Guru Secara Acak

Pendidikan —Senin, 4 Oct 2021 22:10
    Bagikan  
Putus Mata Rantai, Disdikpora Pangandaran Rutin Lakukan Rapid Test Siswa dan Guru Secara Acak
Putus Mata Rantai, Disdikpora Pangandaran Rutin Lakukan Rapid Test Siswa dan Guru Secara Acak/Pinterest

PANGANDARAN, POSTPANGANDARAN

Dinas Pendidikan Pemuda Dan Olahraga (Disdikpora) Pangandaran rutin lakukan rapid test kepada siswa dan guru secara acak.

Rapid test tersebut bertujuan untuk mengevaluasi kegiatan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas yang telah berlangsung hampir dua bulan.

Selain itu, rapid test yang dilaksanakan sebagai salah satu upaya memutus mata rantai penyebaran wabah corona dilingkungan sekolah.

Plt Kepala Disdikpora Pangandaran Agus Nurdin mengatakan, rapid test dilaksanakan setiap hari kepada 10 orang siswa dan guru.

"Agar pelaksanaan tidak mengganggu proses pembelajaran, maka rapid test diselenggarakan secara acak," ujarnya kepada POSTPANGANDARAN, Senin 04 Oktober 2021.

Agus menyebutkan, hasil rapid tes yang dilaksanakan, tidak ada satu pun siswa dan guru yang reaktif atau positif corona. 

"Tidak adanya siswa dan guru yang menunjukan reaktif atau positif jadi barometer bahwa proses pembelajaran berjalan dengan baik dan menjalankan protokol kesehatan yang ketat," terangnya.

Baca juga: Bupati Ciamis Lepas Peserta Pasanggiri Mojang Jajaka Jawa Barat Tahun 2021

Baca juga: Bupati Ciamis Ikuti Upacara Ziarah Taman Makam Pahlawan dalam Rangka HUT TNI ke-76

Agus menjelaskan, selama pandemi corona melanda, untuk Kabupaten Pangandaran tidak pernah terjadi klaster sekolah.

"Agar pelaksanaan menjalankan protokol kesehatan berjalan secara disiplin, Disdikpora menginstruksikan disetiap sekolah dibentuk pengawas protokol kesehatan," ungkap Agus.

Kata dia, kepala sekolah baik SD dan SLTP wajib mengawasi protokol kesehatan dilingkungan sekolah masing-masing.

"Saat ini PTM terbatas masih memberlakukan 50% dari jumlah peserta didik disetiap kelasnya," tuturnya.

Agus menerangkan, teknis pembelajaran dibagi jam pertemuan tatap muka dengan waktu yang telah ditentukan.

"Selama proses belajar berlangsung, siswa dan guru wajib menggunakan alat pelindung seperti masker, face shiel, hand sanitizer dan disetiap sekolah disiapkan berupa alat thermogan dan tempat cuci tangan pakai sabun," tuturnya.

Selain mentaati protokol kesehatan secara ketat, Disdikpora juga menggalakan pelaksanaan vaksin Corona untuk kalangan remaja atau siswa. (Deni)

Baca juga: Panorama Air Terjun Tlogo Muncar, Pesona Keindahan dan Mitos yang Berkembang

Baca juga: Drama Korea Hometown Cha Cha Cha Episode 11 Sub Indo, Rahasia Hubungan yang Menggemaskan

Editor: Riyan
								
    Bagikan  

Berita Terkait