Turun Level, Kota Banjar Gelar Pembelajaran Tatap Muka Tingkat SD dan SMP

Pendidikan —Rabu, 25 Aug 2021 18:18
    Bagikan  
Turun Level, Kota Banjar Gelar Pembelajaran Tatap Muka Tingkat SD dan SMP
Turun Level, Kota Banjar Gelar Pembelajaran Tatap Muka Tingkat SD dan SMP/Ist

BANJAR, DEPOSTPANGANDARAN

Sebanyak 86 Sekolah Dasar dan 25 Sekolah Menengah Pertama di Kota Banjar, Jawa Barat mulai melaksanakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM). Dimulainya PTM seiring dengan menurunnya level PPKM dari Level 4 menjadi Level 3.

Dari pantauan pelajar siswa -siswi di 86 SD dan 25 SMP di Kota Banjar, Jawa Barat, dari pekan lalu sudah melakukan proses belajar di sekolah. Namun protokol kesehatan diterapkan secara ketat bagi siswa dan tenaga pengajarnya.

Prokes yang diterapkan, yaitu sebelum masuk ke dalam kelas, siswa dan guru harus menjalani pemeriksaan kesehatan seperti suhu tubuh dan wajib mencuci tangan serta memakai masker.

Salah satunya di SMP Negeri 7 Kota Banjar, seluruh siswa diperiksa suhu tubuh mereka di gerbang masuk sekolah. Bila suhu tubuh normal mereka diperbolehkan masuk ruang kelas, di tempat yang sama mereka harus mencuci tangan untuk selanjutnya masuk ke dalam kelas. Kondisi serupa juga terlihat di SD Negeri 1 dan 2 Kujangsari. Kapasitas tempat duduk kini hanya diisi oleh satu siswa saja dan jam belajar dibatasi hingga 4 jam.

Kepala Bidang Pembinaan SD dan SMP Dinas Pendidikan Kota Banjar, Ahmad Yani mengatakan, bahwa pihaknya dengan ketat tetap melakukan pembatasan di seluruh sekolah yakni jumlah siswa dan guru dibatasi 50 persen bagi sekolah yang sudah menjalani vaksinasi Corona. Sementara sekolah yang belum selesai vaksinasi, hanya diizinkan dengan kapasitas 25 persen saja.

Baca juga: Pulau Gili Layar, Sepotong Surga di Lombok dengan Sejuta Keindahan

Baca juga: Sianida Series Kisah Kopi Pembawa Maut, Siapa Mau Kopi Sianida?

“Kami belum bisa memberi izin untuk belajar mengajar dengan kapasitas 100 persen karena masih berada di level 3,” ujarnya kepada wartawan, Rabu 25 Agustus 2021.

Kata dia, kapasitas jumlah siswa dan guru bisa bertambah bila level Kota Banjar semakin menurun. Dinas Pendidikan juga mengimbau seluruh siswa dan guru agar membawa perlengkapan makan dari rumah. Kehadiran siswa pun harus diantar jemput oleh orang tua.

“Hal ini dilakukan untuk menghindari kerumunan siswa saat jam istirahat yang biasanya ramai jajan di kantin atau di depan sekolah, dan saya juga mengimbau agar semua pihak tidak lengah untuk menerapkan prokes” tegasnya.

Sementara salah satu siswi Adinda Putri yang duduk di kelas 2 SMPNegeri 7 Kota Banjar mengaku sangat senang bisa kembali belajar di dalam kelas setelah sekian lama belajar secara daring di rumah. Siswa merasa belajar di ruang kelas lebih mudah mengerti pelajaran dibandingkan melalui daring.

“Saya sangat bahagia bisa berangkat ke sekolah lagi, semoga belajar di sekolah bisa terus dilakukan selamanya,” singkatnya. (Yuhendi)

Baca juga: Kisah Menyeramkan Memedi Usus yang Muncul Menjelang Magrib Mengincar Anak-anak

Baca juga: Ikatan Cinta Malam Ini, Bikin Terenyuh Andin Ungkapkan Identitas Reyna di Saat Nino Koma dan Buta

Editor: Riyan
								
    Bagikan  

Berita Terkait