Tata Cara dan Niat Shalat Gerhana Bulan Lengkap, Beserta Waktunya

Pendidikan —Rabu, 26 May 2021 11:15
    Bagikan  
Tata Cara dan Niat Shalat Gerhana Bulan Lengkap, Beserta Waktunya
Tata Cara dan Niat Shalat Gerhana Bulan Lengkap/pinterest

PANGANDARAN, DEPOSTPANGANDARAN

Gerhana Bulan adalah peristiwa terhalanginya cahaya Matahari oleh Bumi sehingga tidak semuanya sampai ke Bulan. Peristiwa yang merupakan salah satu akibat dinamisnya pergerakan posisi Matahari, Bumi, dan Bulan ini hanya terjadi pada saat fase purnama dan dapat diprediksi sebelumnya.

Gerhana Bulan Total terjadi saat posisi Matahari-Bumi-Bulan sejajar. Hal ini membuat Bulan masuk ke umbra Bumi. Akibatnya, saat fase totalitas gerhana terjadi Bulan akan terlihat kemerahan. Adapun Gerhana Matahari adalah peristiwa terhalangnya cahaya Matahari oleh Bulan sehingga tidak semua cahayanya sampai ke Bumi dan selalu terjadi pada saat fase bulan baru.

Baca juga: Super Blood Moon, Gerhana Bulan Total Terjadi 26 Mei 2021 Besok, Ini Jadwal dan Daftar Wilayah di Indonesia

Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِنَّ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ آيَتَانِ مِنْ آيَاتِ اللَّهِ ، لاَ يَنْخَسِفَانِ لِمَوْتِ أَحَدٍ وَلاَ لِحَيَاتِهِ ، فَإِذَا رَأَيْتُمْ ذَلِكَ فَادْعُوا اللَّهَ وَكَبِّرُوا ، وَصَلُّوا وَتَصَدَّقُوا

“Sesungguhnya matahari dan bulan adalah dua tanda di antara tanda-tanda kekuasaan Allah. Gerhana ini tidak terjadi karena kematian seseorang atau lahirnya seseorang. Jika melihat hal tersebut maka berdo’alah kepada Allah, bertakbirlah, kerjakanlah shalat dan bersedekahlah.” (HR. Bukhari no. 1044).

Diantara hal yang harus kita lakukan ketika gerhana tiba, adalah melaksanakan sholat sunah sholat Gerhana yaitu ada abeberapa hal yang perlu di lakukan dalam melaksanakan sholat.

Baca juga: Inilah Keterangan Versi Sopir Pick Up yang Terlibat Tabrakan Beruntun di Tunggilis Pangandaran

SUNNAH-SUNNAH SHOLAT GERHANA

1.Sholat berjama'ah, namun apabila sendirian tetap sah.

2.Hendaknya di masjid, dan tidak mengapa para wanita untuk hadir mengikuti, namun di luar masjid pun tidak mengapa.

3.Memperlama sholat baik manakala berdiri, ruku’dan sujud selama gerhana, namun apabila telah terang atau hilang gerhana, bisa dipercepat.

4. Rakaat kedua lebih pendek dari rakaat yang pertama. Dan berdiri yang kedua lebih pendek dari pada yang pertama.

5. Membaca secara jahr (keras) baik pada shalat kusuf maupun shalat khusuf, ini adalah pendapat yang dirajihkan oleh Syaikhul Islam Ibnu Taymiyyah.

Adapun pendapat Syafi'iyah sebagaimana disebutkan penulis di dalam matan Abu Suja', bahwasanya membaca sir (perlahan) pada shalat kusuf atau gerhana matahari.

6. Khutbah setelahnya dan mengingatkan manusia tentang kekuasaan Allāh, dan dorongan untuk berbuat keta'atan dan meninggalkan keburukan

7. Memperbanyak berdo'a dan mohon ampun kepada Allāh.

8. Diperbolehkan mengangkat tangan pada saat berdoa, sebagaimana hadits Abdurrahman bin Samurah.

Baca juga: Super Blood Moon, Gerhana Bulan Total Terjadi 26 Mei 2021 Besok, Ini Jadwal dan Daftar Wilayah di Indonesia

TATA CARA SHALAT GERHANA

1) Berniat dalam hati untuk sholat gerhana karena Allah ta’ala, melafazkannya termasuk bid’ah (mengada-ada dalam agama)

Usholli sunnatal khusuufi rok’ataini ma’muuman lillahi ta’aalaa.

2) Takbiratul ihram.

3) Membaca istiftah, ta’awwudz, dan basmalah secara pelan.

4) Membaca Al-Fatihah dan surat lain secara keras, dan hendaklah memanjangkan bacaan, yaitu memlih surat yang panjang.

5) Bertakbir lalu ruku’ dan memanjangkan ruku’, yaitu membaca bacaan ruku’ dengan mengulang-ngulangnya.

6) Kemudian bangkit dari ruku’ seraya mengucapkan, ”Sami’allahu liman hamidah,” jika badan sudah berdiri tegak membaca, ”Rabbana walakal hamdu.”

7) Setelah itu tidak turun sujud, namun kembali membaca Al-Fatihah dan surat panjang, akan tetapi lebih pendek dari yang pertama.

8) Bertakbir lalu ruku’ dengan ruku’ yang panjang, namun lebih pendek dari ruku’ yang pertama.

9) Kemudian bangkit dari ruku’ seraya mengucapkan, ”Sami’allahu liman hamidah,” jika badan sudah berdiri tegak membaca, ”Rabbana walakal hamdu.” Dan hendaklah memanjangkan berdiri I’tidal ini

10) Bertakbir lalu sujud dengan sujud yang panjang, yaitu dengan mengulang-ngulang bacaan sujud.

11) Kemudian bangkit untuk duduk di antara dua sujud seraya bertakbir, lalu duduk iftirasy dan hendaklah memanjangkan duduknya.

12) Kemudian sujud kembali seraya bertakbir dan hendaklah memanjangkan sujud, namun lebih pendek dari sujud sebelumnya.

13) Bangkit ke raka’at kedua seraya bertakbir, setelah berdiri untuk rakaat kedua maka lakukanlah seperti pada raka’at yang pertama, namun lebih pendek dari raka’at yang pertama

Baca juga: Super Blood Moon, Gerhana Bulan Total Terjadi 26 Mei 2021 Besok, Ini Jadwal dan Daftar Wilayah di Indonesia

14) Kemudian duduk tasyahhud, membaca shalawat, dan salam ke kanan dan ke kiri.

15) Setelah itu disunnahkan bagi imam berkhutbah kepada manusia untuk mengingatkan mereka bahwa gerhana matahari dan bulan adalah tanda-tanda kebesaran dan keagungan Allah untuk mempertakuti hamba-hamba-Nya dan agar mereka memperbanyak dzikir dan sedekah.

16) Waktu melakukan sholat gerhana adalah selama terjadinya gerhana, apabila gerhana telah selesai sedang sholatnya belum selesai maka hendaklah sholatnya dipendekkan dan tetap disempurnakan, namun tidak lagi dipanjangkan (Lihat Majmu’ Fatawa wa Rosaail Asy-Syaikh Ibnil ‘Utsaimin rahimahullah: 8241).

17) Apabila sholat selesai namun gerhana belum selesai maka tidak disyari’atkan untuk mengulang sholatnya, tapi hendaklah melakukan sholat sunnah yang biasa dikerjakan, atau memperbanyak dzikir dan do’a sampai gerhana selesai (Lihat Majmu’ Fatawa wa Rosaail Asy-Syaikh Ibnil ‘Utsaimin rahimahullah: 9241).

18) Disyari’atkan untuk melakukannya secara berjama’ah di masjid. Dan dibolehkan untuk melakukannya di rumah, namun lebih baik di masjid (Lihat Majmu’ Fatawa wa Rosaail Asy-Syaikh Ibnil ‘Utsaimin rahimahullah: 4041, 5041).

19) Disunnahkan menyeru manusia untuk sholat dengan ucapan, “Ash-Sholaatu Jaami’ah.” Tidak ada adzan dan iqomah untuk sholat gerhana selain seruan tersebut, dan boleh diserukan berulang-ulang (Lihat Majmu’ Fatawa wa Rosaail Asy-Syaikh Ibnil ‘Utsaimin rahimahullah: 2241).

20) Apabila bertemu waktu sholat wajib dan sholat gerhana maka didahulukan sholat wajib (Lihat Majmu’ Fatawa wa Rosaail Asy-Syaikh Ibnil ‘Utsaimin rahimahullah: 9931).

21) Boleh mengerjakan sholat gerhana meski di waktu-waktu terlarang, karena pendapat yang kuat insya Allah, yang terlarang hanyalah sholat-sholat sunnah mutlak, yang tidak memiliki sebab (Lihat Majmu’ Fatawa wa Rosaail Asy-Syaikh Ibnil ‘Utsaimin rahimahullah: 0341, 1341).

22) Apabila makmum tidak mendapatkan ruku’ yang pertama maka ia tidak mendapatkan raka’at tersebut, hendaklah ia menyempurnakannya setelah imam salam dengan raka’at yang sempurna, yaitu tiap raka’at terdiri dari dua ruku’ (Lihat Majmu’ Fatawa wa Rosaail Asy-Syaikh Ibnil ‘Utsaimin rahimahullah: 9141).***

Baca juga: Super Blood Moon, Gerhana Bulan Total Terjadi 26 Mei 2021 Besok, Ini Jadwal dan Daftar Wilayah di Indonesia


Editor: Ajeng
								
    Bagikan  

Berita Terkait