Orbit Budaya Pop, dari Lukaku hingga Cristiano Ronaldo

Opini —Rabu, 4 Aug 2021 12:10
    Bagikan  
Orbit Budaya Pop, dari Lukaku hingga Cristiano Ronaldo
Orbit Budaya Pop, dari Lukaku hingga Cristiano Ronaldo/PINTEREST


PANGANDARAN, DEPOSTPANGANDARAN

Oleh: Amir MacShmud N

 SUKA atau tidak suka, kolaborasi media dan industri sepak bola adalah wajah nyata

kapitalisme yang dijustifikasi sebagai dunia profesional. Di balik semua itu adalah budaya

pop, tren global yang menyatukan elemen-elemen teknologi informasi, gaya hidup, dan naluri

kebutuhan manusia akan entertainment.

Baca juga: Ramalan Zodiak Besok Kamis 5 Agustus 2021, Capricorn Wujudkan Mimpi Leo Cinta dan Kepalsuan

Baca juga: Ramalan Zodiak Hari Ini Rabu 4 Agustus 2021, Taurus sang Pemikir Sagitarius Rencana untuk Sukses

Bagaimana seluruh pelosok dunia mengenal David Beckham dengan segala performanya,

mengakrabi Cristiano Ronaldo dengan detail hidupnya, atau mengikuti perkembangan apa

pun tentang Lionel Messi, adalah bukti tuah sakti globalisasi yang ditopang segala peranti

budaya pop.

Baca juga: Ikatan Cinta Malam Ini, Aldebaran Beri Rp500 Juta, Nino Tangkap ELsa di Hotel

Baca juga: Resep Masakan, Cara Membuat Gulai Daun Singkong dan Jengkol Sederhana Penggugah Selera

Jauh sebelumnya, pada era 1960-an, seorang Cassius Clay yang kemudian berganti nama

mualaf menjadi Muhammad Ali “menaklukkan dunia” lewat ucapan, tindakan, dan

kontroversinya. Sejak era petinju yang menyebut diri sebagai The Greatest itu, orang makin

paham, dunia olahraga memasuki fase masif “marketing” sebagai industri.

Pada awal milenial baru, tahun 2000-an, tak sedikit opini yang menolak harga dalam kisaran

Rp 1 triliun yang dipatok AC Milan, ketika Ricardo Izecson dos Santos Leite alias Kaka

diminati raksasa Spanyol Real Madrid. Nyatanya, the show goes on. Pasar “menghendaki

begitu”. Gurita industri sepak bola pun bergerak dengan angka-angka fantastis.

Baca juga: Ramalan Zodiak Besok Kamis 5 Agustus 2021, Capricorn Wujudkan Mimpi Leo Cinta dan Kepalsuan

Baca juga: Ramalan Zodiak Hari Ini Rabu 4 Agustus 2021, Taurus sang Pemikir Sagitarius Rencana untuk Sukses

Pemberitaan media tentang “pemain termahal dunia” menyemarakkan ruang kapitalisme global.

Jauh sebelum transfer sensasional Kaka, harga tinggi Johan Cruyff, Diego Maradona,

Gianluigi Lentini, atau Zinedine Zidane menyemarakkan jagat industri kompetisi. Dan,

Neymar Junior memuncaki kemelejitan angka-angka itu ketika Paris St Germain

memboyongnya dari Barcelona. Harga Rp 3,3 triliun Neymar belum tergoyahkan hingga

sekarang.

Setelah saga transfer bintang Brazil itu, harga pemain yang menjadi ikon pasar tidak

mencapai kisaran Rp 2 triliun. Namun, nyatanya, justru di tengah kemelut ekonomi dunia

dalam pandemi Covid-19 dan problem keuangan rata-rata klub, angka-angka fantastis mulai

beredar lagi.

Baca juga: Ramalan Zodiak Besok Kamis 5 Agustus 2021, Capricorn Wujudkan Mimpi Leo Cinta dan Kepalsuan

Baca juga: Ramalan Zodiak Hari Ini Rabu 4 Agustus 2021, Taurus sang Pemikir Sagitarius Rencana untuk Sukses

Lukaku “The Rocky”

Setidak-tidaknya, klub-klub kaya berburu lima pemain bintang, yang salah satu diantaranya

mendekati harga Rp 3 triliun. Bintang muda PSG Kylian Mbappe dihargai 160 juta euro (Rp

2,7 triliun), striker mematikan Borussia Dortmund Erling Haaland dibanderol 130 juta euro

Baca juga: Ramalan Zodiak Besok Kamis 5 Agustus 2021, Capricorn Wujudkan Mimpi Leo Cinta dan Kepalsuan

Baca juga: Ramalan Zodiak Hari Ini Rabu 4 Agustus 2021, Taurus sang Pemikir Sagitarius Rencana untuk Sukses

(Rp 2,2 triliun), kapten tim nasional Inggris yang merupakan maskot Tottenham Hotspur

Harry Kane dipatok 120 juta euro (Rp 2 triliun), sayap Dortmund Jadon Sancho deal dengan

Manchester United dengan angka 100 juta euro (Rp 1,7 triliun), sama dengan harga

penyerang Internazionale Milan Romelu Lukaku sebesar 100 juta euro (Rp 1,7 triliun).

Lukaku, yang notabene tidak dalam orbit bakat utama seperti Mbappe, Ronaldo, dan Messi,

mencuri perhatian pada musim 2021-2021 setelah membawa Inter juara dan menjadi top

scorer dengan 30 gol dan 120 assist dari 44 laga.

Bintang Belgia ini boleh dibilang terbuang dari klub-klub yang pernah merekrutnya. Di

Chelsea era Jose Mourinho dia tidak “dianggap”, bahkan dipinjamkan. Bersama Everton,

sebenarnya Lukaku cukup bersinar, tetapi kemudian dijual ke Manchester United.

Di Old Trafford dia bertemu kembali dengan Mourinho, lalu ketika MU berganti pelatih Ole

Gunnar Solskjaer, dia kehilangan banyak menit bermain, dipinjamkan ke Inter Milan, lalu

oleh Antonio Conte dipermanenkan. Lukaku menemukan performa terbaiknya, bahkan

dengan percaya diri memprovokasi striker AC Milan Zlatan Ibrahimovic, mengklaim dialah

sejatinya “Dewa Milan”.

Akankah Lukaku bakal balik ke Chelsea? Konon, bos The Blues, Roman Abramovich telah

mengirim utusan khusus ke Milan dengan target membawa pulang The Rocky ke Stamford

Bridge.

Sementara itu, lika-liku kepindahan Jadon Sancho ke MU akhirnya tuntas. Pemain muda

didikan Akademi Manchester City itu telah menyepakati harga Rp 1,7 triliun. Dia disebut-

sebut sebagai sayap kanan terbaik dunia, dengan umpan-umpan silang yang memanjakan para

striker. Pada musim 2020-2021, Sancho yang bergaya permainan mirip Neymar itu mencetak

16 gol dan 20 assist dari 38 penampilan.

MU, yang pada era keemasan bersama Alex Ferguson dikenal kuat dalam memanfaatkan

lebar lapangan dengan winger mumpuni, kini menemukan Sancho untuk memperdalam

alternatif penyerang di samping Marcus Rashford, Mason Greenwood, dan Edinson Cavani.

Anomali Harry Kane

Kisah Harry Kane seperti berputar-putar antara potensi, kesetiaan, dan masa depan. Dia

diakui sebagai salah satu striker murni terbaik dunia, namun kontribusi besarnya untuk The

Spurs belum berbuah trofi. Dia seperti anomali, karena berada di sebuah klub yang tidak

menjanjikan gelar juara.

Klub mana yang meminati Kane? MU yang telah mendapatkan Jadon Sancho tentu berhenti

memburu tanda tangannya. Kini Manchester Biru dan Real Madrid dikabarkan gencar

meminati pemain yang pada musim 2020-2021 membukukan 33 gol dan 17 assist dari 49

pertandingan itu. Harga Rp 2 triliun dinilai pantas bagi klub mana pun yang ingin

memboyongnya.

Lalu bagaimana dengan Erling Haaland? Namanya mengorbit dalam dua musim terakhir.

Dan, selalu, Borussia Dortmund sukses mematangkan calon bintang lalu menjualnya mahal.

Pemain asal Norwegia itu didatangkan Dortmund dari RB Leipzig pada 2020. Ketika itu,

Haaland lebih memilih berlabuh di Dortmund ketimbang menerima pinangan MU. Betapa

 ganas striker ini terlihat dari rekor golnya dalam semusim. Haaland yang selalu tampil

dengan balutan bandana itu menyumbang 41 gol dari 41 laga.

Dan, inilah pemain dengan banderol termahal: Kylian Mbappe!

Kualitas tinggi striker Paris St Germain itu menobatkannya sebagai calon Pemain Terbaik

Dunia menggantikan Messi dan Ronaldo. Sayang, dia kurang bersinar di Euro 2020. Toh

harga jualnya tak terpengaruh. Musim lalu dia mencetak 42 gol dan 11 assist dari 47

pertandingan.

Real Madrid sangat kesengsem kepada Mbappe, namun hingga sekarang belum ada tanda-

tanda pergerakan negosiasi. Bukan tidak mungkin lantaran harganya yang sangat “wah”.

Selain lima nama dengan harga gila-gilaan itu, tercatat satu pemain yang juga menjadi

pembicaraan seru di bursa transfer, yakni Frederico Chiesa. Namun diperkirakan tak ada lagi

yang mengiming-imingi pemain impresif itu, karena Juventus sudah bersikap protektif:

Chiesa not for sale!

Dalam sisa waktu jendela transfer awal musim, siapa di antara mereka yang bakal menjadi

orang kedua setelah Jadon Sancho, sukses bersepakat dengan klub yang memburunya?

 

-- Amir Machmud NS, wartawan senior, kolumnis sepak bola dan penulis buku.


Editor: Ajeng
								
    Bagikan  

Berita Terkait