Jelang Lebaran Sepi Penumpang, Tukang Ojek : Ini Gara-Gara Pemerintah Keluarkan Larangan Mudik

Berita —Minggu, 2 May 2021 00:54
    Bagikan  
Jelang Lebaran Sepi Penumpang, Tukang Ojek : Ini Gara-Gara Pemerintah Keluarkan Larangan Mudik
Jelang Lebaran Sepi Penumpang, Tukang Ojek : Ini Gara-Gara Pemerintah Keluarkan Larangan Mudik (foto:Iqbal)

DEPOSTPANGANDARAN, PANGANDARAN

Dengan adanya larangan mudik saat jelang mudik lebaran 1442 Hijriyah mendatang, membuat pendapatan tukang ojek yang biasa mangkal di Pos Pancimas Kalipucang, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat turun dratis.

Semenjak pemerintah mengeluarkan larangan mudik sangat berdampak kepada usaha tukang ojek yang biasanya di pertengahan puasa sudah ramai pemudik namun sekarang malah sepi.

Sepinya penumpang dikeluhkan para tukang ojek. Pasalnya, tukang ojek yang lagi menunggu bus kota di pertigaan Pacimas Kalipucang sejak pagi hingga pukul 16.30 WIB sore belum mendapatkan penumpang pemudik satu pun.

Salah seorang tukang ojek yang mangkal di Pos Pancimas, Darmanto (40) mengatakan, selama mangkal di Pos Pancimas sejak pagi hingga sore belum mendapatkan penumpang pemudik, Adapun penumpang yang naik ojek masih didominan penumpang lokal yang hendak ke pasar atau pun pulang dari pasar Kalipucang.

"Sejak pagi belum dapat pemudik yang naik ojek, hal tersebut kemungkinan besar dampak dari pemerintah yang melarang warga untuk lebaran. Larangan mudik sangat berdampak besar pada usaha kami sebagai tukang ojek," keluhnya saat ditemui DEPOSTPANGANDARAN, Sabtu (01/05/2021).

BACA JUGA :Peringati Hari Buruh Internasional, PMII Pangandaran Minta Pemerintah Tingkatkan UMK

Kata dia, momen jelang lebaran biasanya sudah ramai yang mudik pada pertengahan bulan puasa, pemudik rata-rata dari wilayah Bandung, Jakarta atau pun kota-kota besar lainnya termasuk wilayah Cilacap Jawa Tengah.

"Namun sekarang pemudik kebanyakan masih dari priangan timur mulai dari Tasikmalayan, Ciamis dan Banjar itu pun hanya satu dua orang dan kebanyakan bawa kendaraan sendiri," sebutnya.

Menurut dia, tukang ojek yang mangkal di Pos Pancimas harus bergantian sistem giliran pada saat membawa penumpang, karena harus berbagi penumpang dengan teman-teman tukang ojek yang lainnya.

"Selain saya, teman-teman tukang ojek lainnya juga harus kan harus kebagian penumpang juga, maka dari itu sistemnya giliran, namun dengan kondisi seperti sekarang mau bagaimana lagi," ungkapnya.

Darmanto mengaku, dengan kondisi seperti saat ini bagaimana tukang ojek mendapatkan uang dari mana untuk mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari.

"Kalau setiap harinya seperti ini kita mau makan apa, padahal ini moment yang di tunggu-tunggu oleh kami selaku tukang ojek. Saya berharap, pandemi ini segera usai dan perekonomian pulih kembali," harapnya. (Iqbal)

BACA JUGA :Penghasilan Pemilik Perahu Rakit di Maruyungsari Jelang Lebaran Meningkat

Editor: Riyan
								
    Bagikan  

Berita Terkait