Hindari Pos Penyekatan, Warga Pangandaran Pilih Mudik Naik Rakit

Berita —Sabtu, 1 May 2021 18:30
    Bagikan  
Hindari Pos Penyekatan, Warga Pangandaran Pilih Mudik Naik Rakit
Hindari Pos Penyekatan, Warga Pangandaran Pilih Mudik Naik Rakit (foto: Fitri)

DEPOSTPANGANDARAN, PANGANDARAN

Masa pandemi covid-19 pemerintah melarang warga untuk mudik pada lebaran nanti. Kendati demikian berbagai cara pun dilakukan warga untuk bisa berkumpul bersama keluarga di kampung halaman saat Lebaran. Tidak sedikit para pemudik yang menggunakan kendaraan pribadi maupun kendaraan umum, termasuk pesawat terbang.

Namun berbeda yang dilakukan warga Desa Maruyungsari Kecamatan Padaherang, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, karen setiap tahunnya selalu mudik ke kampung halamannya dengan menyeberangi Sungai Citanduy menggunakan kendaraan tradisional berupa rakit.

Salah seorang pemudik Nurjanah mengaku, jika tidak menyeberangi Sungai Citanduy akan lebih lama karena lebih jauh jarak tempuhnya. Selain itu, ongkos naik rakit terbilang murah meskipun mau lebaran.

“Tarif rakit tersebut hanya 5.000 rupiah per orang, dan 8.000 rupiah untuk satu unit motor yang menyeberang menggunakan rakit, dan yang paling utamanya kita bisa kumpul dengan keluarga pada saat lebaran nanti," ujarnya kepada DEPOSTPANGANDARAN, Sabtu (01/05/2021).

BACA JUGA :Link Streaming Drama Korea Vincenzo Episode 19 Full Sub Indo, Jang Han Seuk Versus Vincenzo

Nurjanah mengaku, selama ini dirinya bekerja di perantauan yakni di Cilacap Jawa Tengah dan setiap tahun tepatnya mau lebaran selalu mudik pulang kampung.

"Saya setiap mudik pasti menggunakan jasa kendaraan rakit, selain dekat ongkosnya murah," katanya.

Menurut dia, mudik dari Cilacap ke Pangandaran dengan menggunakan jasa transportasi rakit juga salah satu upaya menghindari pos penyekatan.

"Kami memilih mudik lebih awal daripada nanti larangan mudik sudah diberlakukan ketat kami tidak bisa mudik dan tidak bisa kumpul dengan keluarga," tuturnya.

Sementara itu, lokasi penyebrangan menggunakan rakit di sungai Citanduy sudah ada sejak dulu, selain di Desa Maruyungsari. di lokasi lainpun terdapat penyebrangan yang menggunakan rakit. Transportasi yang satu ini mulai beroperasi sejak pukul 06.00 sampai dengan pukul 17.00 WIB. (Fitri)

BACA JUGA :Tok! Perda Kawasan Tanpa Rokok di Kota Bandung Disahkan

Editor: Riyan
								
    Bagikan  

Berita Terkait