POSTPANGANDARAN, PANGANDARAN
Jaring arad merupakan salah satu cara tradisional nelayan Pangandaran untuk menangkap ikan yaitu dengan cara ditarik dari daratan. Biasanya, satu jaring arad ditarik oleh 10 sampai 20 orang. Yang menjadi perhatian kadang jadi tontonan para wisatawan lantaran penarik jaring arad tidak hanya dilakukan oleh kaum laki-laki saja bahkan penarik jaring arad juga banyak didominasi oleh kaum perempuan, dan anak-anak remaja
Dari pantauan, nelayan jaring arad tetap menabur jaringnya di pantai timur meskipun ikan yang di dapatnya sangat minim. Namun hal tersebut tidak menyurutkan semangat para nelayan tradisional untuk menangkap ikan.
Salah seorang nelayan jaring arad sekaligus pemilik jaring, Yayu mengaku, sudah satu pekan ini ikan hasil tangkapan dari jaring arad kurang menguntungkan atau minim.
"Kendati hasil tangkapan minim, kami tetap semangat dan sudah terbiasa menjaring ikan serta tidak pernah putus asa," ujarnya.
BACA JUGA :Petugas Balawista Tetap Siaga di Pos Jaga Pantai Meski Sepi Pengunjung
Menurut dia, nelayan tradisional jaring arad saat menangkap ikan dengan menabur jaring berjarak 400 meter dari bibir pantai, dan dalam sehari kurang lebih sebanyak lima kali tabur jaring.
"Hasilnya ada sich, tapi tidak sesuai harapan karena kondisi laut lagi tidak bagus," katanya.
Kata Yayu, tradisi tangkap ikan dengan jaring arad merupakan cara yang tradisional sejak dari dulu kala sebelum adanya alat tangkap yang modern.
"Meski hasil tangkapan minim tapi dibulan puasa ini ada hikmahnya yaitu sambil menjaring ikan sekaligus ngabuburit," pungkasnya. (Fitri)
BACA JUGA :Berkah Ramadhan : Inilah Ungkapan Warga Pangandaran Ngabuburit di Alun - Alun Paamprokan
