Punya Pasangan Stonewalling Bikin Pusing? Berikut ini Pengertian dan Penyebabnya

Berita —Rabu, 31 Mar 2021 14:49
    Bagikan  
Punya Pasangan Stonewalling Bikin Pusing? Berikut ini Pengertian dan Penyebabnya
Suarabaru

POSTPANGANDARAN,BANDUNG

Stonewalling adalah keadaan saat orang lain terus menolak untuk berkomunikasi. Berdiam diri ketika pertengkaran dimulai pun termasuk perilaku stonewalling.

Bukannya meredakan atau membuat Anda menjadi tenang, perilaku tersebut justru lebih menyakitkan, bikin frustrasi, dan merusak hubungan. Susah sekali berkomunikasi dengan pasangan karena dia lebih banyak diam dan tak berbagi solusi apa pun.

Orang yang menjadi dinding batu itu merasa tidak nyaman untuk mendiskusikan perasaannya. Ia akan mengabaikan, menolak, dan menjauh dari diskusi yang menimbulkan perasaan stres. Adapun tanda-tanda lainnya meliputi:

BACA JUGA:Kenakalan Remaja Saat Ini yang Perlu Diwaspadai dan Cara Mengatasinya

,

  1. Menolak untuk menjawab pertanyaan
  2. Menggunakan bahasa tubuh yang merendahkan, seperti menutup mata atau memutar mata
  3. Suka mengulur waktu dan menghindari pembicaraan topik tertentu
  4. Menolak untuk mengakui perilaku diam mereka
  5. Sekalinya berbicara, ia justru membuat tuduhan

Perlu digarisbawahi bahwa bungkam berbeda dengan pasangan yang pasif.

Menurut Ikhsan Bella Persada, M.Psi., Psikolog, bungkam lebih mengarah ke kebiasaan mendiamkan pasangan dan mengakhiri pembicara karena tak mau dibahas lebih lanjut.

“Sedangkan pasangan yang pasif itu berdiam diri dulu untuk mendengarkan penjelasan Anda dan memikirkan jalan keluarnya. Di akhir, pasti ia akan membicarakannya dalam keadaan lebih tenang,” kata psikolog Ikhsan.

BACA JUGA: Pertimbangkan Hal Ini,Ibu Rumah Tangga atau Jadi Wanita Karier


Penyebab Stonewalling dan Dampaknya bagi Hubungan

Pemicu perilaku ini sebenarnya bisa datang dari lawan bicaranya sendiri. “Iya, adanya perasaan terancam atau tekanan dari pasangan akhirnya membuat ia seperti itu. Demi mempertahankan harga diri, lebih baik ia mendiamkan pasangannya saja,” jelas psikolog Ikhsan.

Ia menambahkan, “Bisa juga selama ini orang yang merasa didiamkan itu sering tak mau mendengarkan penjelasannya. Keduanya sama-sama tidak mau mendengarkan satu sama lain jadi sehingga terasa percuma saja. Akhirnya, ada satu pihak yang ‘mundur’ dan merasa itulah solusi yang paling tepat. Padahal, bukan begitu caranya.”

Apapun penyebab yang mendasari, mendiamkan pasangan dapat merusak hubungan. Pasangan yang didiamkan bisa merasa direndahkan, bahkan mungkin mulai mempertanyakan harga diri mereka sendiri.

Menutup pembicaraan akan menciptakan bom waktu yang lebih parah. Bahkan, beberapa peneliti berpendapat, perilaku tersebut menjadi penyebab utama perpisahan.

Keengganan untuk menyelesaikan masalah penting berarti tak ingin mempertahankan hubungan.

Tak sekadar melelahkan secara psikis, stonewalling dikaitkan dengan gejala muskuloskeletal akut, seperti sakit punggung, leher kaku, dan nyeri otot.

Peningkatan tekanan darah, sakit kepala, dan detak jantung yang tidak beraturan pun dapat dialami pasangan yang punya masalah komunikasi ini.

Editor: Rony
								
    Bagikan  

Berita Terkait